Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikunjungi Iriana Jokowi, Ini Kisah Kampung Pathuk di Yogyakarta

Kompas.com - 02/02/2023, 19:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berwisata ke Yogyakarta dan mencari oleh-oleh, ada satu kampung yang patut dikunjungi.

Tempat itu dinamakan sebagai Kampung Pathuk. Daerah ini terkenal sebagai sentra bakpia yang merupakan oleh-oleh khas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: 34 Wisata Yogyakarta yang Pas Dikunjungi Saat Libur Panjang

Selain gudeg, bakpia merupakan kue khas Yogyakarta yang menjadi salah satu buah tangan populer bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Awal mula bakpia di Kampung Pathuk

Menelusuri sejarah, bakpia sebenarnya berasal dari negara China.

Di Negeri Tirai Bambu, kue ini bernama Tou Luk Pia yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau, seperti dikutip dari National Geographic, Kamis (2/2/2023).

Bakpia, oleh-oleh Yogyakarta Shutterstock/Anjarsari Laofiati Putri Bakpia, oleh-oleh Yogyakarta

Resepnya dibawa Kwik Sun Kok tahun 1940, yang kemudian menyewa tanah milik Niti Gurnito di Kampung Suryowijayan, Mantrijeron, DIY.

Resep aslinya lalu dimodifikasi dengan bahan halal mengingat konsumennya umumnya beragama Muslim, dilansir dari Tribun Travel (3/5/2016).

Kwik meninggal tahun 1960, lalu produksi bakpia dilanjutkan anak-menantunya dan berkembang hingga saat ini.

Adapun kemunculannya di Yogyakarta tidak terlepas dari kampung Pathuk Yogyakarta.

Baca juga:

Pada 1948, bakpia mulai diproduksi di kampung tersebut dengan peminat yang masih sangat terbatas.

Pemilik Bakpia Pathuk Djava bernama Fendy Sanjaya dan Wieke Sutanto mengatakan, pembuatan bakpia di kampung Pathuk mulai berkembang tahun 1980-an.

Fendy sebagai keturunan dari pemilik "Bakpia 25" mengatakan bahwa pada tahun tersebut hanya keluarganya yang berbisnis kue bakpia.

Waktu itu, bakpia masih diperdagangkan secara eceran dan dikemas dalam besek.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Lalu, tahun 1990-an, barulah bakpia Yogyakarta mulai dikenal dan peminat meningkat.

“Hal ini seiring diangkatnya icon Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata,” kata Fendy, dikutip dari National Geographic.

Bakpia mulai populer

Sejak kunjungan wisata di DIY meningkat, warga Pathuk akhirnya mulai belajar untuk membuat bakpia.

Untuk membedakan bakpia mereka, maka bakpia diberi nama sesuai dengan nomor rumah.

Baca juga: 16 Tempat Wisata di Yogyakarta dengan Pemandangan Alam yang Indah

Maka wajar jika nama-nama bakpia di Yogyakarta diberi dengan penanda angka-angka.

Akhirnya, Kampung Pathuk pun mulai dikenal sebagai sentra pembuatan bakpia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com