Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Gelar Sport Tourism dengan Suasana Premium Belanda di Kotabaru

Kompas.com - 12/02/2023, 18:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kota Yogyakarta tak memiliki objek wisata dengan pemandangan alam seperti pantai di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul, atau Gunung Merapi di Kabupaten Sleman.

Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berinovasi dengan mengembangkan potensi wisata dengan tema sport tourism.

Pada Sabtu (11/2/2023) Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mengenalkan rute lari di daerah Kotabaru Kota Yogyakarta.

Baca juga: La Li Sa Farmer’s Village, Wisata Rasa Eropa di Yogyakarta 

Event bertajuk Tour de Kotabaru 2023 ini dapat menyedot sebanyak 300 peserta night fun run dengan rute sepanjang 7 kilometer (km) mengelilingi Kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta.

Sekretaris Dinas Pariwista Kota Yogyakarta Muhammad Zandaru menjelaskan, kawasan Kotabaru memiiki potensi wisata yang belum banyak diketahui masyarakat.

Kotabaru, dulunya kawasan premium Belanda

Menurut dia, kawasan Kotabaru pada zaman dahulu merupakan wilayah premium orang Belanda.

"Kawasan ini dilengkapi berbagai macam fasilitas, mulai dari sekolah, tempat olahraga, rumah sakit, tempat peribadatan, hingga stasiun Lempuyangan," kata dia melalui keterangan tertulis , Minggu (12/2/2023).

Ia menambahkan Dinas Pariwisata Yogyakarta telah memetakan potensi wisata yang ada  di Kotabaru menjadi lima bagian yakni wisata kuliner, belanja, estetik, sejarah, dan budaya.

Baca juga: Itinerary Keliling Yogyakarta Seharian ala Delegasi ATF 2023

Menurutnya keragaman potensi Kotabaru tersebut tak lepas dari warisan sejarah yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Ia menyebutkan bahwa dalam gelaran event ini, ratusan peserta dari berbagai daerah datang untuk memeriahkan event Tour de Kotabaru.

"Acara utamanya yakni night fun run yang diikuti oleh 300 peserta dari berbagai daerah, seperti dari Klaten, Magelang, Wonosobo, Kendal, dan Jakarta," jelasnya.

Gardu listrik zaman Belanda dan rindangnya pepohonan di Komplek Kotabaru, DI Yogyakarta.KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA Gardu listrik zaman Belanda dan rindangnya pepohonan di Komplek Kotabaru, DI Yogyakarta.

Dalam night fun run itu, para peserta berlari menempuh jarak 7 km mengitari Kota Yogyakarta dengan lokasi start dan finish di Kotabaru.

Ada pula berbagai stan UMKM, termasuk beberapa kampung wisata di Kota Yogyakarta yang menawarkan kekhasannya masing-masing.

Baca juga: Lokasi Kampung Ketandan, Tempat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2023

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogykarta Kadri Renggono mengatakan, kawasan Kotabaru yang berada di jantung Kota Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang di masa lampau.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Hal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk dikenalkan secara luas. Belum lagi dengan segudang potensi diantaranya sejarah, budaya, serta kuliner yang ada di kawasan tersebut," bebernya.

Kadri berharap dengan adanya acara tersebut dapat menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat dalam sektor pariwisata, khususnya di kawasan Kotabaru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com