Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sedih Badak Bercula Satu di Museum Zoologi Bogor, Ditinggal Mati Pasangan karena Ulah Pemburu

Kompas.com - 19/02/2023, 21:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika mampir ke Museum Zoologi di Kota Bogor, kamu akan menemukan berbagai koleksi satwa yang lengkap dan menarik. 

Salah satunya yang bisa ditemukan di Ruang Mamalia adalah sebuah hewan berukuran cukup besar yang terancam punah, yaitu Badak Bercula Satu atau Badak Jawa

"Ada ceritanya, Badak Jawa atau Badak Bercula Satu yang ada di Museum Zoologi Bogor ini adalah badak yang nyasar pada 1914 di Karangnunggal Tasikmalaya," kata petugas museum bernama Nurul kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu. 

Baca juga:

Pada waktu itu, sambung Nurul, sebenarnya terdapat sepasang badak yaitu satu betina dan satu jantan.

Sayangnya, badak betina sudah tidak bisa bertahan karena diburu oleh pemburu liar, sehingga tersisa badak jantan. 

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan habitat bagi hewan langka badak jawa. Indonesia Travel Taman Nasional Ujung Kulon merupakan habitat bagi hewan langka badak jawa.

"Tapi, karena yang jantan udah enggak bisa beradaptasi lagi dengan badak lain di (Taman Nasional) Ujung Kulon, maka dengan sangat terpaksa petugas membius mati badak tersebut," imbuhnya.

Meski terdengar menyakitkan, Nurul menyebut hal itu dilakukan agar kematian sang badak tidak sia-sia oleh pemburu liar.

"Lebih baik badak tersebut diawetkan guna kepentingan pendidikan," kata dia.

Baca juga: Sejarah Museum Zoologi Bogor, Berdiri Sejak 1894

Ditinggal oleh pasangan betinanya pada 1914, badak ini kemudian dikoleksi oleh Museum Zoologi Bogor pada 1934.

Memiliki berat lebih dari 2 ton, bentuk badan asli Badak Jawa yang berbentuk kulit ini memang benar-benar asli. Hanya organ bagian dalam dan matanya saja yang diganti dengan replika.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com