Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Reba Masyarakat Ngada NTT, Syukur pada Tuhan, Alam, dan Leluhur

Kompas.com - 21/02/2023, 17:36 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap bulan Januari hingga Februari, masyarakat Ngada di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan ritual khusus yang disebut Ritus Reba, satu kali dalam setahun.

Tradisi adat sekaligus ritual keagamaan ini merupakan perayaan ucapan syukur kepada Tuhan, alam, dan leluhur.

Sebelum ritual adat dilangsungkan, terlebih dahulu dilakukan perayaan Misa Inkulturasi bagi seluruh peserta ritual, sesuai dengan kepercayaan Iman Katolik.

Baca juga:

"Reba ini mempunyai nilai yang sangat tinggi. Reba adalah mewujudkan ekpektasi, imajinasi, nilai-nilai budaya, nilai budaya itu apa?"

"Ada empat. Menyembah ke Allah, (ucapan syukur) kepada arwah leluhur, kepada alam, kepada adat," kata Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, saat ditemui Kompas.com pada Festival Reba di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (18/2/2023).

Josef menyampaikan, sesungguhnya dalam sebuah tradisi Reba, ada penanaman nilai kehidupan yang digambarkan lewat uwi (ubi), simbol utama perayaan Reba.

"Ini thanksgiving kepada ubi. Jasi dirayakan, penanaman nilai kehidupan lewat simbol ubi tadi, jadi nilai ditanamkan untuk tunas kehidupan baru, kehidupan inilah yang diharapkan supaya sejahtera ke depannya," ucap dia.

Ritual Reba di Anjungan Nusa Tenggara Timur Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (18/2/2023)Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Ritual Reba di Anjungan Nusa Tenggara Timur Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (18/2/2023)

Ubi ini diyakini sebagai roti kehidupan manusia dan diserukan namanya pada perayaan Reba lewat tarian tanda O Uwi.

Ini merupakan perwujudan seorang tokoh mitologis perempuan, utusan dari Wujud Tertinggi bagi manusia dan secara khusus menyimbolkan pribadi yang mengurbankan hidup agar sesamanya dapat hidup sejahtera.

Baca juga:

Adapun hubungan tradisi Reba dengan leluhur tampak saat para tokoh adat membacakan petuah bijak terkait pesan kebijaksanaan hidup, dari leluhur masyarakat Ngada.

Melalui penyampaian petuah itu, masyarakat Ngada yang terlibat dalam perayaan Reba melakukan penyadaran diri serta menarasikan nilai-nilai kehidupan yang patut dipertahankan sepanjang tahun yang telah lewat dan harapan akan tahun yang akan datang.

"Pesan-pesan yang ditanamkan kepada klan (kelompok masayrakat) itu, agar mereka meneruskan nilai-nilai kehidupan supaya dihidupi dan lahir tunas baru sebagai transformasi di tengah masyarakat multikultural,"

"Sehingga upacara nya ini menghasilkan harmoni dengan alam, sesama, dan leluhur yang sudah tidak ada," ucapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com