KOMPAS.com - Wali Kota Tarakan Khairul mengatakan, akses penerbangan ke Tarakan, Kalimantan Utara, minim karena terdampak pandemi Covid-19.
"Sekarang masalahnya itu armada, mereka (wisatawan) mau masuk (ke Tarakan), tapi armadanya tidak ada. Armadanya ada, tapi tenaganya tidak ada karena dulu banyak PHK (pemutusan hubungan kerja) saat pandemi," terang Khairul saat program Nusaraya Kompas.com, Rabu (22/2/2023).
Baca juga:
Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, armada penerbangan yang melakukan perjalanan dari dan menuju Tarakan terbilang cukup ramai.
"Penerbangan sebelum pandemi itu banyak sekali, dulu ada (maskapai penerbangan) Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, dan Sriwijaya Air," katanya.
Penerbangan langsung menuju Tarakan yang beroperasi saat ini, kata dia, yaitu berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Sementara itu, penerbangan dari daerah lainnya harus transit di Balikpapan, Kalimantan Timur, terlebih dahulu, kemudian melanjutkan penerbangan ke Tarakan.
Baca juga:
Selain sektor penerbangan, Khairul menyebut bahwa industri perhotelan di Tarakan juga terdampak pandemi.
Saat ini, lanjutnya, jumlah hotel bintang satu dan bintang dua yang ada di Tarakan cukup banyak, namun hotel berbasis internasional hanya ada satu di Tarakan.
"Ada juga beberapa hotel yang mau masuk (ke Tarakan), namun terhalang pandemi Covid-19," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.