Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jembatan Embong Brantas yang Jadi Favorit Turis Asing di Kota Malang

Kompas.com - 02/03/2023, 16:04 WIB
Nugraha Perdana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jembatan Embong Brantas di Kota Malang, Jawa Timur, ternyata sering dikunjungi turis asing.

Mereka biasanya berfoto di pedestrian jembatan dengan latar Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi.

"Karena dengan berdiri di Jembatan Embong Brantas, bisa melihat keseluruhan Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni secara jelas, pemandangannya bagus," kata Pemerhati Budaya dan Sejarah Malang bernama Agung Buana kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Main ke Kayutangan Malang, Pahami Skema Rekayasa Lalu Lintas Baru

Menurut dia, turis asing yang berkunjung ke Kota Malang juga tertarik dengan bangunan-bangunan kuno peninggalan era kolonial Belanda.

Adapun Jembatan Embong Brantas yang terletak di Jalan Gatot Subroto itu menjadi salah satu bangunan lawas yang dibangun pada 1890.

"Turis asing menyukai bangunan yang arsitekturnya bersifat heritage. Jembatan Embong Brantas meskipun sudah berumur lebih dari 100 tahun tetapi struktur bangunannya tetap kuat," kata Agung.

Sejarah Jembatan Embong Brantas

Dia juga menjelaskan sejarah pembangunan Jembatan Embong Brantas yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung antara Malang bagian utara dengan selatan.

"Jembatan Embong Brantas erat kaitannya dengan transportasi. Kemudian, keberadaannya dekat dengan Stasiun Kota Lama dan Stasiun Kota Baru," katanya.

Selain itu, jembatan tersebut sebagai jalur pos dan erat kaitannya dengan adanya titik nol kilometer yang letaknya tidak jauh.

"Jembatan Embong Brantas juga memiliki fungsi sebagai jalur pos karena pada era kolonial, mengukur jarak menggunakan jalur pos. Itu yang juga memunculkan titik nol kilometer di sekitar lokasi tersebut, selain di Alun-alun," ujar Agung.

Sebelum adanya Jembatan Embong Brantas, masyarakat memanfaatkan jembatan kereta api untuk melintas. Letaknya sekitar 200 sampai 300 meter di sisi timur.

"Karena banyak digunakan oleh masyarakat, sehingga Pemerintah Hindia Belanda membangun jembatan yang berada di sisi sebelah barat dari jembatan kereta api yang sekarang Jembatan Embong Brantas. Dibangun oleh kontraktor Tionghoa tahun 1890," katanya.

Baca juga: Taman Rekreasi Malang Ditutup karena Tak Ada Pengelola

Setelah kemerdekaan Indonesia, Jembatan Embong Brantas pada 1950 dipugar untuk diperpanjang dan diperlebar menyesuaikan kebutuhan arus kendaraan yang melintas.

"Sekitar tahun 1950 dipugar oleh jawatan pekerjaan umum, dulu yang awal waktu dibangun Belanda tidak selebar dan sepanjang itu," katanya.

Kampung tematik di Kota Malang juga jadi favorit turis asing

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang Isa Wahyudi mengatakan, Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi masih menjadi pilihan favorit turis asing. Rata-rata, saat ini ada sekitar 50 turis asing yang berkunjung setiap harinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com