Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Larang Pembangunan Hotel Bintang 3 di Danau Toba, Sandiaga Ungkap Alasannya

Kompas.com - 03/03/2023, 09:36 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan alasan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang melarang pembangunan hotel bintang tiga di Danau Toba.

Sebelumnya, Luhut meminta agar investor membangun hotel di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, dengan syarat bukan hotel bintang tiga. 

Baca juga: Wisata Danau Toba Dipromosikan ke Negara-negara Arab dan Afrika Utara

Hal ini ternyata karena pada level yang sama sudah terdapat beberapa homestay serta hotel yang beroperasi.

Dengan demikian, Sandiaga menyampaikan, saat ini kawasan Danau Toba lebih membutuhkan hotel bintang lima.

"Kita membutuhkan akomodasi yang lebih tersedia di Danau Toba, apalagi jika kita ingin menggagas beberapa event berskala internasional. Hotel bintang lima ini menjadi keharusan," kata Sandiaga dalam konferensi pers, Senin (27/2/2023). 

Lebih lanjut, hingga saat ini belum ada hotel bintang lima yang tersedia. 

Baca juga:

Ia juga melihat usai gelaran F1H2O (F1 Powerboat), Danau Toba belum mampu memenuhi kebutuhan hotel bintang lima bagi peserta maupun penonton.

"Kita tidak memiliki sama sekali di kawasan Danau Toba per hari ini, yang kelasnya adalah kelas internasional yang dikelola oleh brand-brand yang sudah terkenal. Ini juga banyak ditanyakan oleh peserta F1 Powerboat," imbuhnya.

Di sisi lain, ia juga mengimbau kepada para pengelola homestay di Danau Toba untuk terus meningkatkan layanan. 

"Homestay juga harus meningkatkan kualitasnya. Rp 350.000 untuk homestay standar satu malam termasuk makan pagi, harus dirasakan tingkat layanan yang lebih baik ke depan," tutur Sandiaga. 

Baca juga: 20 Tempat Wisata Sekitar Danau Toba, Cocok untuk Pencinta Wisata Alam

Selain hotel berstandar internasional di kawasan Danau Toba, ia juga menilai perlunya live on board atau penginapan di atas kapal.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Penginapan ini dirasa penting untuk ada di kawasan Danau Toba, seperti yang dulu diterapkan di Labuan Bajo saat ada event internasional. 

"Jelas dibutuhkan hotel bertaraf internasioanl di kawasan Danau Toba, termasuk juga live on board yang kami dorong, karena ini yang bisa mengatasi kelangkaan jumlah kamar," pungkasnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com