Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Masjid di Cikini Peninggalan Maestro Lukis Raden Saleh

Kompas.com - 06/04/2023, 19:33 WIB
Sania Mashabi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jejak peninggalan pelukis terkenal Sjarif Boestaman atau yang lebih dikenal dengan Raden Saleh masih tersebar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Ini termasuk masjid bernama Masjid Jami Al-Ma'mur yang dibangun sejak 1890 oleh Raden Saleh.

Kompas.com berkesempatan melihat langsung masjid peninggalan Raden Saleh yang lokasinya ada di Jalan Pekojan Raya Nomor 17, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Baca juga: Masjid Al Akbar Surabaya, Masjid Terbesar Kedua Setelah Istiqlal 

Saat tiba, hal pertama yang langsung menarik perhatian saya adalah tidak adanya huruf latin yang menyebutkan nama masjid, seperti sering kita lihat pada umumnya di masjid-masjid lainnya.

Pada bagian depan bangunannya, kita bisa melihat rangkaian huruf Arab yang menyebutkan nama "Masjid Jami Al-Ma'mur". Bagunan masjid juga didominasi warna putih, hitam, dan hijau.

Saat masuk ke masjid tampak semua pintu masih menggunakan kayu jati lama yang kokoh dengan ukiran di bagian depan pintunya.

Baca juga: 3 Aktivitas di Masjid Agung Sunda Kelapa, Ada Wisata Kuliner

Lantai-lantai juga masih menggunakan tegel khas kolonial Belanda berwarna abu-abu dan krim berjenis ukiran. Di atas lantai sudah digelar karpet hijau untuk persiapan shalat.

Ornamen masa lampau masih terlihat saat melihat adanya jam berukuran besar di sudut ruangan masjid, bagian mimbar juga bernuansa unik khas para sunan.

Tempat unik muadzin

Di dalam masjid, tepatnya di sebelah kiri, juga ada tangga kayu berwarna coklat tua, memiliki pintu dengan ukiran di pinggirannya.

Kompas.com pun mencoba menaiki tangga kayu tersebut. Sesampainya di atas kami menemukan sebuah pelataran dengan lantai kayu jati yang tampak kokoh.

Bagian Atas Masjid Jami Al-Ma'mur, Jalan Raden Saleh Raya Nomor 30, Cikini, Menteng, Jakarta PusatKOMPAS.com/SANIA MASHABI Bagian Atas Masjid Jami Al-Ma'mur, Jalan Raden Saleh Raya Nomor 30, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat

Ketika ditanya pada penjaga masjid, dulunya bangunan lantai dua itu digunakan untuk muadzin mengumandangkan azan.

Namun sekarang area tersebut sudah dialih fungsikan sebagai tambahan tempat shalat untuk jemaah perempuan.

Baca juga: Masjid Langgar Tinggi, Saksi Perkembangan Kampung Arab di Pekojan Jakarta Barat

Tidak hanya bagian dalam, bagian depan dan samping masjid bisa digunakan untuk tempat shalat para jemaah.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com