Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pawai Ogoh-ogoh dan Karnaval Lintas Agama di HUT Semarang

Kompas.com - 04/05/2023, 11:14 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Masyarakat tampak memadati kawasan Balaikota Semarang di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah untuk menyaksikan Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh, Minggu (30/4/2023).

Tidak hanya itu, masyarakat juga memenuhi rute arak-arakan yang melintasi Jalan Pandanaran hingga Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.

Baca juga:

Sebanyak 1.300 peserta tampak apik mengenakan busana dengan pernak-pernik khas budaya masing-masing.

Ada Komunitas Diajeng Semarang, Komunitas Batak, Komunitas Maluku, Komunitas India, Brajamusti, Komunitas Lintas Agama, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya karnaval, ada pula penampilan dari setiap kelompok seni, mulai dari tari kuda lumping, pertunjukan barongsai, rebana, hingga kesenian khas Jembrana Bali.

Bahkan, ada empat ogoh-ogoh yang didatangkan langsung dari Bali dan diarak mengelilingi Kota Semarang.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan, adanya pawai ogoh-ogoh dan karnaval lintas agama ini bertujuan untuk menunjukkan sikap toleransi antar umat beragama di Kota Semarang.

Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk memperingati Hari Raya Nyepi umat Hindu sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Semarang ke-476.

"Hari ini kita membuktikan bersama sama mengawal pawai ogoh-ogoh yang merupakan budaya dari saudara kami, umat Hindu. Tapi di sini, semua ikut saling menghargai, saling toleransi," jelas Ita kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2023).

Baca juga:

Ita menyebut, saat ini Semarang menduduki peringkat ketujuh di Indonesia dalam kategori Kota Tertoleran pada Harmoni Award.

Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan bisa membuat Semarang menjadi lebih baik dalam mengimplementasikan nilai-nilai toleransi kepada sesama umat beragama.

"Inilah bagaimana semua masyarakat Semarang dapat mengimplementasikan toleransi umat beragama, rukun, guyub, dan gotong royong yang luar biasa," jelas dia.

@kompastravel Yang mau hemat budget buat jalan-jalan ke Bandung, sini merapat! Cuman Rp 16.000. Murah banget kan? Tapi ya harus kuat-kuat fisik untuk transit kereta dan waktu tempuh yang terhitung lebih lama.. Ya estimasi perjalanan kurang lebih 9 jam perjalanan. Buat kamu tim ransel alias backpackeran, udah pernah nyoba belum nihh?? Yuk, ngobrol di kolom komentar. #mudiklebaran #keretabandungmurah #explorebandung ? Bandung - Yura Yunita

Sementara itu, salah satu perwakilan umat Hindu di Semarang, Wayan Sukarya, mengaku sangat senang dan mengapresiasi adanya kegiatan ini.

Dirinya menyebut, pawai ogoh-ogoh dan karnaval seni budaya lintas agama ini merupakan salah satu cerminan NKRI yang harus dijaga dan dilestarikan.

Lebih jelas Wayan menjelaskan, pawai ogoh-ogoh merupakan salah satu tradisi umat Hindu sebelum merayakan Hari Nyepi yang diartikan sebagai simbol kebesaran atau raksasa.

Ilustrasi pawai Ogoh-ogoh di Denpasar, Bali untuk memperingati Hari Raya NyepiShutterstock/I Wayan Sumatika Ilustrasi pawai Ogoh-ogoh di Denpasar, Bali untuk memperingati Hari Raya Nyepi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com