Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qantas Bakal Punya Penerbangan Terpanjang di Dunia, 19 Jam di Udara

Kompas.com - 05/05/2023, 13:13 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas, bakal memiliki rute penerbangan terpanjang di dunia pada akhir 2025.

Penerbangan terpanjang di dunia ini akan menghubungkan Sydney, Australia dengan London dan New York, seperti dikutip dari situs resminya.

Dikutip dari Business Insider, penerbangan Sydney-New York akan 11 persen lebih panjang dibandingkan penerbangan yang memegang rekor sementara, yakni rute Singapura-New York yang dioperasikan oleh Singapore Airlines atau 19 jam secara durasi.

Baca juga:

Dikutip dari Travel and Leisure, jarak penerbangan Singapura-New York tersebut mencapai 9.537 mil atau 18 jam 40 menit.

Meskipun, pada Maret 2020 sebetulnya dioperasikan rute yang lebih panjang oleh Air Tahiti Nui, yang terbang non-stop dari Tahiti ke Paris dengan jarak 9.765 mil, melewati tempat transit di Los Angeles karena pembatasan saat pandemi Covid-19.

Adapun Singapore Airlines telah selama 27 tahun terakhir mengoperasikan rute-rute penerbangan terpanjang di dunia, menurut data penyedia data aviasi Official Airline Guide (OAG).

Rute tersebut termasuk New York-Johannesburg, Atlanta-Johannesburg, Newark-Singapura, dan Texas-Sydney.

Dinamai "Project Sunrise"

Rute tersebut baru akan diluncurkan pada 2025. Namun sebelumnya, pada 2018, Qantas sudah lebih dulu mengoperasikan penerbangan 17 jam yang menghubungkan London dengan Perth.

Tampilan kursi kelas Business Suite di pesawat a350 milik Qantas yang akan digunakan untuk Project Sunrise.SITUS QANTAS Tampilan kursi kelas Business Suite di pesawat a350 milik Qantas yang akan digunakan untuk Project Sunrise.

Namun, rute tersebut masih dalam tahap awal karena sempst ditangguhkan akibat pandemi.

Adapun proyek rute penerbangan terpanjang ini dinamai "Project Sunrise" karena penumpang akan berada di dalam pesawat dalam durasi yang begitu lama sehingga mereka bisa melihat dua kali momen matahari terbit (sunrise), seperti dikutip dari CN Traveller.

Baca juga:

Penerbangan ini akan menggunakan Airbus A350-1000 dengan kapasitas 238 penumpang.

Relatif kecil untuk pesawat seukuran itu, namun Qantas disebut mengutamakan kenyamanan penumpang dengan menyediakan ruang lebih lega untuk perjalanan panjang ini.

Tarif penerbangan ini tentu tidak akan murah, tapi bakal worth it bagi mereka yang mengalaman tidak biasa atau punya kepentingan untuk menggunakan rute tersebut tanpa transit yang melelahkan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Suite kelas bisnis yang digunakan akan memiliki dinding dan pintu untuk privasi, tempat tidur datar, dan televisi besar sebagai hiburan penunjang.

Ada pula banyak ruang untuk mengisi daya perangkat di sepanjang perjalanan dan headphone nirkabel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com