Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Kompas.com - 27/05/2023, 16:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 27 keris dari berbagai era kerajaan dipamerkan di Ndalem Poenakawan, Kota Yogyakarta, dari Sabtu (27/5/2023) hingga Senin (29/5/2023). Acara ini digagas oleh Sanggar Keris Mataram (SKM) Yogyakarta.

"Ada 27 masterpiece (mahakarya) keris yang paling tua adalah dari Majapahit, keris berdapur Naga Majapahit salah satu keris masterpiece. Keris ini diduga pertama kali ditemukan dan jadi yang tertua dari jenis Nagasastra," kata Ketua SKM Yogakarta, Nurjianto, Sabtu (26/5/2023).

Baca juga:

Menurut dia, selama ini keris yang dipamerkan di acara ini secara turun temurun dirawat secara pribadi. Pameran ini pun sudah meminta izin dari sang pemilik.

Di pameran ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah keris-keris yang ada, termasuk dari era Brawijaya dan era Majapahit.

"Keris tertua di era Brawijaya V abad ke-14. Sekitar lima keris dari era Majapahit," tutur dia.

Keris Era Majapahit dipamerkan di Ndalem Punokawan, Kota Yogyakarta, Sabtu (27/5/2023)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Keris Era Majapahit dipamerkan di Ndalem Punokawan, Kota Yogyakarta, Sabtu (27/5/2023)

Nurjianto menambahkan, keris era Majapahit ini terdiri dari beberapa jenis, seperti Nagasastra dan Naga Kanarogan.

"Kanarogan itu yang dibuat dari pahatan-pahatan emas dinamakan Kanarogan, di badannya ada sisik emasnya," ucap dia.

Kondisi keris yang dipamerkan ini menurut dia sangat terawat, namun dia tidak menutup kemungkinan masih ada keris-keris yang tidak dirawat oleh pemiliknya.

Baca juga:

Hal ini bisa dikarenakan berbagai hal, salah satunya ketidaktahuan akan cara merawat keris.

Oleh sebab itu, pameran ini juga dilaksanakan sembari mensosialisasikan tempat-tempat belajar merawat keris.

"Workshop (lokakarya) ada, seperti sanggar, museum, kita kasih tempat untuk pembelajaran ke masyarakat secara gratis," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com