Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tomohon, Dari Bunga Hingga Daging

Kompas.com - 06/06/2009, 07:55 WIB

 KOMPAS.com - Pagi itu kabut tebal menaungi sepanjang jalan menuju Kota Tomohon, padahal cuaca di Manado cukup cerah. Maklum kota ini dikelilingi empat gunung di mana dua di antaranya masih aktif yakni Gunung Lokon dan Mahawu. Maka tak heran, bila udara di kota ini sangat dingin. Karakteristik topografi kota Tomohon memang bergunung dan berbukit yang membentang dari utara ke selatan wilayah Sulawesi Utara.

Mata pencaharian penduduk kota ini pun menyesuaikan karakteristik topografi yakni menanam bunga dan sayur-sayuran. Tetapi yang paling terkenal dari kota ini yakni taman bunga dan aktivitas budidayanya. Di sepanjang jalan utama kota ini terdapat deretan panjang toko penjual bunga. Ada toko bunga yang di belakang tokonya menyediakan tempat budidya bunga sekaligus.

Panorama kebun bunga milik penduduk sekitar sangat indah saat-saat musim berbunga seperti bulan Desember, Januari, April-Juni. Anda dapat menginap beberapa hari di guest house yang berada di tengah rumah penduduk dan biasanya dekat kebun bunga.

Berjalan kaki di pagi hari sambil menikmati hamparan luas warna-warni bunga dapat memanjakan mata sejenak. Apalagi berlatar belakang Gunung Lokon, bila cuaca cerah, indahnya warna-warni kebun-kebun bunga itu tampak seperti permadani di kaki gunung. Tak heran kota Tomohon dijuluki dengan Kota Bunga karena memang bunga menjadi identitas kota berhawa sejuk ini.

Selain itu, ada Festival Bunga Tomohon pada Juni-Juli tiap tahunnya yang menggelar berbagai acara untuk melestarikan potensi wisata kota ini. Acara ini meliputi pawai kendaraan dari masyarakat maupun instansi pemerintah berhiaskan bunga dan turnamen bunga yang diikuti 94 kota di Indonesia yang digelar di Bukit Inspirasi, Tomohon.

Dalam Festival Bunga Tomohon 2008 lalu, sekitar 14 juta tangkai digunakan untuk menghiasi float (kendaraan hias) dan untuk memenuhi kebutuhan acara itu telah disiapkan 20 juta tangkai bunga. Aneka bunga yang terdapat di Tomohon seperti bunga Marygold, Krackeli, Chrysant, dan Aster.

Bunga yang paling unik dapat ditemukan di kota ini yaitu Anggrek Kepala (Phajus thankervillae). Bunga endemik Tomohon ini berbeda dengan jenis anggrek lainnya, yaitu tempat tumbuhnya yang tidak menempel di suatu pohon, tetapi harus ditanam di tanah.

Anda juga dapat berkeliling dengan bendi di jalanan utama kota Tomohon hanya dengan membayar sekitar Rp 3 ribu. Yang tak kalah menarik, Anda juga dapat mengunjungi tempat budidaya tanaman hortikultura berupa sayuran di sekitar daerah Rurukan, pusat tanaman hortikultura. Tampak beberapa petani mengangkut hasil kebunnya untuk dijual ke pasar dengan motor atau mobil angkutan umum.

Tak hanya bunga yang bisa dinikmati, wisatawan dapat pula mengunjungi taman hiburan, pasar tradisional dan pusat perbelanjaan, Gunung Lokon, Gunung Mahawu, desa kerajinan rumah kayu gaya Minahasa di Woloan, komplek waruga, bukit doa, air terjun Tinoor, Danau Linow, agrowisata di Rurukan, dan amfitheater di Woloan.

Selain bunga, kota Tomohon juga terkenal dengan pasar tradisionalnya yang unik. Bila menjelang Natal, para penjual daging di pasar tersebut akan menjajakan aneka jenis daging hewan berkaki empat. Daging sapi dan ayam sudah pasti ada, tetapi yang unik ada daging khas seperti babi, paniki (kelelawar), ular, yaki (monyet), celeng, RW (anjing), tikus hutan, dan sebagainya

Perayaan menjelang hari besar Natal biasanya masyarakat Minahasa yang hampir 80 persen beragama Kristen itu menjamu tamu dengan aneka hidangan. Maka tak heran bila bermacam-macam daging disajikan utnuk mengahangatkan suasana saat semua famili berkumpul.

Maka tak perlu heran bila berkunjung ke Pasar Tomohon dan melihat aneka hewan itu dipajang di jongko pedagang daging. Memang seperti itulah keunikan pasar ini, menempuh satu jam perjalanan dari Manado pun rela untuk mencicipi aneka hidangan dari hewan-hewan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com