Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Caddy Memancing di Tebing Karang

Kompas.com - 12/10/2009, 05:30 WIB

Oleh Mawar Kusuma Wulan

KOMPAS.com-Menjelang dini hari, ketegangan Jumidi (41) mulai berkurang. Ia sudah bisa tersenyum karena beban tugasnya berkurang. Sebagian tamunya—pengusaha yang ditemaninya memancing sejak Sabtu (10/10) sore—kelelahan dan tidur di tenda di tepi Pantai Bekah.

Sebagai caddy, begitu pemandu ini dipanggil, Jumidi tak boleh tidur. Ia harus siap-siaga sepanjang waktu saat tamunya memancing di Pantai Bekah, Dusun Temon, Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Tiga dari 15 tamunya dari kota itu tertidur pulas dengan 20-an kilogram ikan hasil memancing.

Sejenak Jumidi meregangkan tubuhnya sambil tetap menjaga beberapa joran yang masih dipasang di antara tonjolan batu karang. Pospor yang menyala di ujung joran sesekali bergerak di kegelapan malam dan menandakan umpan sedang dimakan ikan. Dengan sekuat tenaga, Jumidi menarik joran sambil meneriakkan, ”Dewa Baruna, kulo nyuwun iwak (Dewa Baruna, saya minta ikan).”

Angin yang bertiup kencang dari arah Laut Selatan Gunung Kidul sedang kurang bersahabat dengan para pemancing malam itu. Sebanyak 15 pemancing mulai terlelap, tetapi Jumidi tetap setia menjaga alat pancing. Jika salah seorang dari pengusaha yang ditemaninya memancing hari itu mulai terbangun, joran harus sudah siap dipegang.

Marno (40), rekan Jumidi sesama pemandu di tebing karang, juga terjaga sepanjang malam. Baru ketika para pemancing yang ditemaninya beristirahat, Jumidi dan Marno bisa berkisah banyak tentang hidup sebagai pemandu. Menjadi pemandu tak sekadar pekerjaan, tetapi hobi.

Sebelum menjalaninya, Jumidi dan Marno cuma bisa memancing dengan menggunakan bambu dan senar seharga Rp 17.000. Sejak menjadi pemandu sekitar 1982, setiap akhir pekan mereka pun bisa turut menikmati memancing dengan alat pancing seharga Rp 35 juta lebih setiap joran. Seorang pemancing yang baik hati bahkan meninggalkan sebuah joran lengkap untuk Jumidi.

Dari uang yang dikumpulkannya sebagai pemandu, Jumidi kini memiliki 50 ekor kambing dan 4 ekor lembu. Dia biasanya memperoleh Rp 200.000 per malam, belum lagi jika para pemancing memberi tambahan. Jumidi memang terkenal sebagai orang yang tak bisa diam di desanya. Dia petani tadah hujan, sekaligus pencari lobster karang.

Bergaul dengan banyak pejabat, pengusaha, dan dosen, lulusan sekolah dasar itu bermimpi bisa menyekolahkan empat anaknya hingga perguruan tinggi. Sulung Junaidi kini telah duduk di bangku sekolah menengah kejuruan. ”Semua anak saya masuk ranking di kelas,” bisiknya bernada bangga.

Belum selesai bercerita, Jumidi bergegas menyiapkan wedang teh dan kopi bagi beberapa pengusaha yang malam itu didominasi dari Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). Tim KTNA ini sedang menggelar turnamen memancing di tebing dan baru pertama kali digelar di Indonesia. Turnamen diikuti 300 pemancing dengan hadiah utama kambing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com