Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Keajaiban Dunia" di Teluk Balikpapan

Kompas.com - 16/07/2010, 06:31 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com — Provinsi Kalimantan Timur selama ini dikenal memiliki sejumlah kawasan konservasi dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Sebut saja Taman Nasional Kayan Mentarang yang terluas di Indonesia, mencapai 1,2 juta hektar, dengan keanekaragaman hayati untuk hutan tropis ekosistem dataran tinggi terlengkap di Pulau Borneo.

Sekitar 60 persen wilayahnya berada di Kabupaten Malinau dan sisanya di Kabupaten Nunukan. Aktivitas penjarahan hutan dan penyelundupan kayu mengancam kawasan itu karena berbatasan langsung dengan Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.

Kawasan ini tidak hanya menjadi penting bagi ekologi, tetapi juga ilmu pengetahuan, khususnya bidang sejarah dan arkeologi, karena di sejumlah kawasan ditemukan situs manusia purba termasuk "lungun" batu atau peti mati bertangkup seperti perahu.

Di Kaltim juga terdapat kawasan konservasi Bukit Gajah Berau yang berdasarkan penelitian primatolog baru-baru ini menunjukan strategisnya kawasan itu, yakni menjadi habitat yang memiliki populasi Orangutan (Pongo pygmaeus) terbanyak ketimbang Taman Nasional Kutai (TNK).

Di semua daerah di Kaltim (14 kabupaten dan kota) terdapat sejumlah kawasan konservasi yang masing-masing memiliki keunikan. Sayangnya, rata-rata mengalami kerusakan sangat parah. Salah satu contoh adalah kasus yang menimpa TNK, padahal kawasan itu disebut-sebut sebagai "benteng terakhir" hutan tropis basah dataran rendah di Kaltim. 

Dari luas total TNK yang mencapai 198.000 hektar, ternyata luas yang tersisa akibat berbagai kasus, antara lain bencana kebakaran hutan dan lahan serta penjarahan hutan dan pembukaan lahan ilegal,  menyebabkan kawasan suaka alam yang ada sejak Kesultanan Kutai itu kini hanya 4.500 hektar.

Di tengah-tengah rasa pesimistis terhadap upaya pelestarian alam di Kaltim, salah satu faktornya adalah kesan saling lempar tanggung jawab antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, seorang peneliti asing mengungkapkan keanekaragaman hayati luar biasa di Teluk Balikpapan.

Keunikan yang diungkapkan Stanislav Lhota, ilmuwan dari Departemen Zoologi Universitas  South Bohemia, Republik Chechnya, itu bak menyingkap tirai di depan mata bahwa ada kawasan konservasi yang dekat kawasan perkotaan, tetapi seperti terlupakan.

Kawasan Teluk Balikpapan terletak hanya beberapa kilometer dari pusat Kota Balikpapan,  tidak seperti rata-rata kawasan konservasi di daerah lain di Kaltim yang biasanya jauh dari pusat kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com