Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Surakarta Menuju Wisata Budaya

Kompas.com - 17/09/2010, 16:44 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Direktur Badan Promosi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Fathul Bahri, mengatakan Keraton Kesunanan Surakarta Hadiningrat memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai tempat wisata cagar budaya Solo.

"Tidak hanya di dalam keraton, area sekitar keraton memiliki potensi yang besar sebagai tempat wisata sejarah, religi, dan wisata belanja," kata Fathul Bahri di Solo, Kamis (16/9/2010) malam.

Ia mengatakan, Keraton Surakarta sebagai destinasi penting kepariwisataan yang perlu dikembangkan antara lain karena memiliki kelengkapan peninggalan berbagai benda sejarah.

Solo tidak hanya memiliki keraton sebagai daya tarik wisata tetapi juga kuliner yang menyajikan makanan khas kota itu. Kekhasan kuliner kota Solo sebagai aset budaya bangsa yang bernilai penting. "Masih di sekitar keraton, pada malam hari terdapat Gladak Langen Bogan (Galabo) yang menyajikan berbagai makanan khas Solo," kata.

Menurut Fathul, wisata kuliner di Kota Solo dapat dijadikan sebagai pengembangan ekonomi masyarakat lokal.

Kemenbudpar bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Solo menyelenggarakan Promosi Wisata Sejarah Keraton Kesunanan Surakarta.

Acara di Keraton Kesunanan Surakarta Hadiningrat itu menyajikan pagelaran seni budaya khas keraton dengan 45 gerai yang dibuka kalangan pengusaha cindera mata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Solo, dan menampilkan berbagai benda sejarah keraton.

"Acara ini akan digelar selama empat hari dari 16-19 September 2010 untuk mengeksplorasi potensi kepariwisataan di Kota Solo dengan mengangkat ikon wisata sejarah Kesunanan Surakarta," katanya.

Pembukaan promosi itu oleh Wali Kota Surakarta, Joko Widodo.

Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kesunanan Surakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Kusmutiyah, mengatakan, pengembangan kebudayaan dan pariwisata di Keraton Surakarta perlu didukung oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.

"Kami perlu adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah dalam melestarikan keraton guna mengembangkan potensi keraton," katanya.

GKR Wandansari mengatakan, kondisi di dalam keraton sebenarnya perlu diperbaiki. "Sejak 1962, kondisi di dalam keraton tidak pernah berubah. Keadaan keraton tidak tertata dan sebagian benda bersejarah terbengkalai," katanya.

Pihak keraton tidak mampu jika hanya mengandalkan pemasukan dari penjualan tiket masuk Museum Keraton tetapi juga perlu dukungan pemerintah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Hotel Story
    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Travel Update
    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    Jalan Jalan
    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

    Travel Update
    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

    Jalan Jalan
    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

    Travel Update
    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

    Jalan Jalan
    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

    Travel Update
    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

    Jalan Jalan
    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

    Travel Update
    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

    Travel Tips
    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

    Travel Update
    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

    Travel Tips
    Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

    Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com