Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robohnya Benteng Keraton Siontapina

Kompas.com - 14/11/2010, 20:52 WIB

BUTON, KOMPAS.com - Situs budaya di dalam lokasi Benteng Keraton Siontapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, kondisinya sangat memprihatinkan.

Salah satu situs tersebut yaitu makam La Ode Himayatuddin Muhammad Saidi atau biasa disebut Oputa Sangia Yikoo. Pagar makam yang terbuat dari kayu sudah mulai rapuh, bahkan nyaris roboh.

Tokoh Adat Siontapina, La Pale di Buton, Minggu (14/11/2010), mengatakan, puluhan tahun lalu, pemerintah pernah membantu berupa kayu dan dana untuk perbaikan pagar makam tersebut. Namun, karena sudah lama tidak pernah ada bantuan lagi maka pagar tersebut nyaris rubuh.

"Setiap tahun masyarakat adat Siontapina melakukan ritual adat di benteng tersebut, dan salah satu tempat yang dianggap sakral yaitu Makam Sultan Oputa Yikoo," katanya.

Ia menjelaskan, masyarakat adat setempat sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah, setidaknya ada dana pemeliharaan dan perawatan sejumlah situs budaya yang ada di makam tersebut.

"Selama ini kami menggunakan dana sukarela dari masyarakat adat setempat, namun jumlahnya tidak besar, karena disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat," jelasnya.

La palle mengatakan, Benteng Keraton Siontapina tersebut, merupakan peninggalan Sultan Oputa Yikoo ketika dirinya memerintah di zamannya. Sultan Oputa Yikko dua kali menjabat yaitu sebagai Sultan Ke 20 dan Ke 23.

"Setiap tahunnya kami mengunjungi lokasi benteng tersebut. Kami melakukan ritual adat tahunan, warisan dari leluhur kami. Dengan cara seperti itu kami menjaga semua situs budaya yang berada di dalam benteng," katanya.

Lokasi Benteng Siontapina berada di puncak Gunung Siontapina, di Kecamatan Lasalimu. Gunung Siontapina tersebut merupakan gunung tertinggi di Pulau Buton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com