Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendoza, Kota Matahari dan Anggur

Kompas.com - 25/01/2011, 08:34 WIB

KOMPAS.com — Mendoza, kota kecil di kaki Pegunungan Andes, Argentina, ini berjuluk The Land of Sun and Wine. Tetapi, pesona Mendoza bukan hanya kebun anggur, kota ini memiliki desain tata kota yang rasanya patut dicontoh.

Sejarah kota Mendoza tercatat dimulai pada 2 Maret 1561, saat Pedro del Castillo menetapkan nama resmi kota itu Ciudad de Mendoza del Nueuuo Valle de La Rioja. Sebelum tahun 1860, wilayah itu dihuni tiga suku Indian, yaitu Huarpes, Puelches, dan Inca. Sisa-sisa peninggalan Inca yang terkenal dapat disaksikan di Puente del Inca, sekitar 170 kilometer sebelah barat Mendoza, sekaligus pintu gerbang pendakian Gunung Aconcagua dari arah barat.

Tahun 1861 Mendoza diguncang gempa bumi besar yang meluluhlantakkan kota dan membunuh 5.000 penduduk. Setelah peristiwa itu, kota lalu dibangun kembali dengan desain yang baru. Kota didesain sistem rigid block dengan jalan dan trotoar lebar serta lahan terbuka yang luas untuk mengantisipasi pergerakan seismik yang kerap menimbulkan gempa di permukaan tanah. Lahan terbuka tersebut kini banyak dijadikan taman yang indah dan memuat kota itu tambah nyaman bagi penduduknya.

Sungguh, berjalan kaki keliling kota Mendoza terasa sangat nyaman. Trotoarnya sangat lebar, di beberapa jalan utama, trotoar tersebut bahkan bisa memuat tiga mobil berjejer.

Garis sepadan bangunan sangat apik terjaga sehingga satu blok bangunan itu benar-benar menghadirkan dimensi persegi yang ketat. Kesan dingin terobati dengan aneka bentuk, desain, dan model bangunan yang apik, gabungan berbagai gaya arsitektur Eropa, Amerika, bahkan Timur Tengah. Pohon-pohon besar, seperti maple, oak, dan tamarine, meneduhi para pejalan kaki dan memberi nuansa yang benar-benar ramah.

Trotoar yang luas itu juga tidak membosankan karena tapaknya ditutup aneka macam tegel dan keramik sesuai desain tiap rumah sehingga kaya variasi. Taman-taman besar yang tersebar di berbagai sudut kota, sangat terawat, dan dilengkapi sarana bermain anak-anak.

Berjalan-jalan di kota ini di tengah musim panas, sehingga terang berlangsung hingga pukul 21.00, terasa menyenangkan. Lalu lalang gadis cantik berwajah khas Amerika Latin, ber-tanktop dan rok supermini serasa menambah hangat suasana.

Kota turis itu akan makin asik untuk dijelajahi dengan adanya Metrotranvia, jalur trem mengelilingi kota sepanjang 12,5 km yang tengah dibangun dan rencananya mulai beroperasi akhir tahun 2011. Fasilltas itu melengkapi sarana transportasi umum seperti bus dan taksi yang ada saat ini.

Taman kota

Sebenarnya pusat kota asli Mendoza adalah Plaza del Castilo yang terletak beberapa blok di sebelah timur laut Plaza Independencia. Di situlah cikal bakal kota Mendoza, yang artinya 'gunung dingin', berawal pada tahun 1561. Dari titik ini Jose de San Martin mempersiapkan pasukannya untuk memulai epik perjuangannya melintas Pegunungan Andes untuk menumpas Spanyol dan membebaskan Cile serta Argentina dari penjajahan pada tahun 1817.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com