Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pelabuhan ke Museum

Kompas.com - 23/02/2011, 08:04 WIB

DUA orang turis perempuan dari Belanda berjalan dengan santai di siang terik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kamis (10/2/2011). Beberapa kali mereka memerhatikan para buruh angkut yang sedang mengangkut karung semen dari truk ke kapal kayu. Para buruh tidak takut jatuh meniti balok kayu yang hanya berukuran satu telapak kaki saja.

Berjalan-jalan di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memang mengasyikkan. Pengunjung seolah-olah tak hanya menikmati pelabuhan, tapi seperti dibawa ke perjalanan waktu kembali ke masa lampau.

Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memang sarat akan sejarah kota Jakarta. Kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang sedang dipromosikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Jakarta Utara sendiri memiliki 12 destinasi wisata, baik sejarah, kuliner, religi, maupun budaya.

Pelabuhan Sunda Kelapa sendiri telah ditetapkan sebagai bagian dari kawasan Kota Tua, yang merupakan peninggalan sejarah kolonial yang ada di Jakarta. Tidak heran, begitu sampai di kawasan bangunan-bangunan tua pun terlihat di beberapa sudut kawasan. Ada yang masih terpelihara bagus, ada juga yang rusak termakan usia.

Pelabuhan ini merupakan pelabuhan paling ramai pada abad ke-12. Pelabuhan yang menjadi bagian dari Kerajaan Sunda, yang beribu kota di Pakuan Pajajaran (kini menjadi Kota Bogor), menjadi pintu masuk bagi penyebaran agama Islam dan para penjelajah dari Eropa.

Kini pelabuhan ini menjadi pelabuhan antarpulau yang melayani perahu-perahu berukuran sedang yang membawa hasil bumi dan kebutuhan lain. Setiap hari ada kesibukan bongkar muat di sana.

Deretan perahu kayu antarpulau itu sangat cantik terlihat. Dengan warna-warni yang sangat cerah, perahu-perahu itu mewarnai pelabuhan yang tampak tua dan panas itu. ”Perahu-perahu ini cantik. Beberapa kali saya mengambil fotonya,” kata Danielle (34), salah seorang turis asal Belanda itu.

Selain mengambil foto kapal, beberapa kali Danielle bergantian dengan temannya, Margareth, berpose untuk difoto. Menurut mereka, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi salah satu tujuan yang harus didatangi karena menjadi bagian dari Kota Tua. ”Mengunjungi kawasan Kota Tua seperti mendatangi rumah sendiri. Terasa sangat akrab karena arsitekturnya seperti di Belanda pada masa lampau,” tambah Danielle.

Museum Bahari

Romantisme masa lalu makin terasa kental ketika mengunjungi Museum Bahari dan menara syahbandar yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk Pelabuhan Sunda Kelapa.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com