Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sihir Pedang dalam Gemulai Tari Perut

Kompas.com - 08/02/2012, 09:51 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Di kala musim hujan seperti saat ini, sudah saatnya melirik ke wisata budaya ataupun wisata sejarah. Jika Anda tinggal di kota-kota besar, beberapa gedung pertunjukan ibarat tak pernah sepi menampilkan wisata budaya.

Di luar negeri seperti Australia, biro-biro perjalanan wisata biasa menjual paket wisata tur di Sydney dengan memasukkan Opera House sebagai obyek wisata dalam daftar perjalanan yang mereka tawarkan. Tak sekadar melihat-lihat gedung pertunjukan tersebut, turis juga akan diajak menonton pertunjukan di Opera House.

Di Indonesia, Gedung Kesenian Jakarta bisa menjadi tempat berburu wisata budaya. Di tempat ini pertunjukan budaya klasik sampai kontemporer bisa Anda nikmati. Seperti sebuah pertunjukan resital tari yang diselenggarakan oleh Dancewave Center beberapa pekan lalu.

Pentas bertajuk “The Dance Within 3D: One World” tersebut berusaha menggabungkan tarian hip hop, burlesque, oriental, tribal fusion, dan bollywood. Pentas dibuka dengan tarian dinamis dengan alur menanjak khas India.

Gemerincing gelang kaki menghentak lantai Gedung Kesenian Jakarta, seakan melempar penonton ke adegan film-film Bollywood. Para penari seakan menyihir perhatian penonton.

Kemudian silih berganti tarian oriental dan hip hop. Tari oriental atau tari perut tampil anggun nan sensual. Lalu diambil alih hip hop ala anak muda jalanan, begitu dinamis. Penonton pun hanyut dengan tarian selanjutnya, yaitu burlesque yang seksi dan menonjolkan sisi feminin.

Tribal Fusion pun mencuri perhatian. Tarian yang merupakan sub genre dari Oriental yang berkembang dari American Tribal Style. Sehingga, tarian perut dan gemulai yang anggun masih mendominasi.

Namun tampak mewah dibanding tari perut biasa dengan kostum yang ikut menjadi properti tari. Mulai dari kain membentang ala sayap, pedang, hingga penggunaan tempat lilin seperti yang ditampilkan salah satu penari di pentas “The Dance Within 3D: One World”.

Keseluruhan pentas itu sendiri mengangkat tema tentang bumi yang masih perawan, kemudian manusia yang tergoda untuk merusaknya. Sampai akhirnya sebuah harapan muncul akan bumi yang tumbuh kembali.

Tak sekadar mengandalkan gerakan tubuh penari, pentas memanfaatkan berbagai properti penunjang. Sebut saja penari-penari dari kelas Sexy Ladies yang tampil dalam tarian hip hop dengan kursi. Selintas mengingatkan penonton pada sebuah adegan klasik di film Flashdance yang tenar di tahun 1983.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com