DENPASAR, KOMPAS.com - Pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali mengeluhkan maraknya aksi pencopetan di kawasan obyek wisata Kintamani, Kabupaten Bangli. "Dua kali saya mengalami pencopetan beruntun saat mengantar wisatawan berbelanja di deretan PKL Penelokan," kata I Made Suberata, anggota HPI Bali yang bekerja pada Subaru Driver & Tours Service itu, di Denpasar, Rabu (23/2/2012).
Suberata mengungkapkan bahwa pelaku pencopetan dalam beraksi membaur dengan pedagang di lapak-lapak PKL di sekitar simpang tiga Penelokan, Kintamani. Akibat peristiwa itu, Suberata kehilangan dompet berisi uang dan dokumen penting lainnya.
Bahkan, tindak kriminal yang menimpanya itu disampaikan secara langsung kepada Bupati Bangli, I Made Gianyar di sela-sela peluncuran Cakrawal, majalah triwulan terbitan HPI Bali, di Desa Budaya Kertalangu, Kota Denpasar.
Menurut Suberata, peristiwa itu dialaminya saat memberikan penjelasan mengenai obyek wisata dan budaya setempat kepada tamunya.
Tindak kejahatan dengan modus yang sama juga juga dialaminya saat konsentrasinya terpecah. Dompet di dalam saku baju tiba-tiba raib. "Saat itu di sekitar saya banyak orang berbaur dengan pedagang. Feeling saya, ada pedagang di Penelokan yang berkomplot dengan pencopet atau malah pedagang merangkap pencopet," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Made Gianyar menyatakan bahwa pihaknya sudah menertibkan keberadaan pedagang buah-buahan, makanan, dan suvenir di kawasan Penelokan dan tujuan wisata Kintamani lainnya. "Dengan penertiban itu kami berharap peluang tindak kriminalitas bisa diminimalisasi. Kami perlu minta bantuan aparat kepolisian untuk meningkatkan keamanan di kawasan tujuan wisata utama itu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Subhiksu berharap kawasan wisata di Kintamani yang belakangan suram bisa cepat kembali berjaya seiring adanya penataan, penertiban, dan peningkatan keamanan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.