Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DMO Harus Mampu Kembangkan Kreativitas Masyarakat

Kompas.com - 04/04/2012, 22:28 WIB
Samuel Oktora

Penulis

ENDE, KOMPAS.com -- Keberadaan Destination Management Organization (DMO) dalam pengembangan pariwisata Indonesia harus mampu mengembangkan masyarakat kreatif sebagai bagian penting, sekaligus menjadi daya tarik utama suatu daerah tujuan wisata.

Hal itu dikemukakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu ketika memberikan sambutan dalam acara peresmian sekretariat dan pengukuhan anggota DMO Flores, Rabu (4/4/2012), di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Mari hadir bersama rombongan, di antaranya Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim.

"Di tiap tempat wisata ada industri kreatif, dan yang menjadi pusatnya adalah masyarakat. Ini perlu diperhatikan, dan saya titip juga kepada DMO Flores agar memperhatikan aspek ini, sebab masyarakat kreatif itu akan menjadi daya tarik utama suatu destinasi wisata," kata Mari.

Mari mencontohkan, dari 14 penari Wanda Pala, yang menyambut kedatangannya di sekretariat DMO Flores masing-masing penari mengenakan sarung tenun dengan corak yang berbeda-beda. Hal itu mencerminkan kekayaan dan kearifan tradisional yang begitu kaya, juga menunjukkan masyarakat yang kreatif, yang perlu terus diperhatikan dan dibina agar mereka makin berkembang.

"Perancang busana Oscar Lawalata dalam satu pameran pernah menyampaikan ada sekitar 600 corak dan warna sarung tenun yang berbeda-beda untuk kawasan Flores saja, belum termasuk yang di Sumba dan Timor. Ini cerminan begitu kayanya kearifan tradisional, dan masyarakat yang kreatif di Flores," ungkap Mari.

DMO Flores merupakan salah satu dari 15 DMO di Indonesia yang dikembangkan oleh Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata. Program itu untuk menyinergikan antara aksesibilitas, infrastruktur publik dan pariwisata, masyarakat, serta daya tarik obyek wisata.

Di sekretariat DMO Flores, Mari juga melihat-lihat sejumlah hasil kerajinan dari kelompok perajin tenun ikat, kelompok kuliner pangan lokal, maupun kelompok perajin kain bordir di Ende.

Ketua Tim Pengelola Kerajinan Desa Raporendu Ende, Dewi Sri (31) mengatakan, kelompok perajin binaannya mendapat dana pengembangan kelompok sebesar Rp 70 juta dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pariwisata. Anggotanya meliputi 15 kelompok perajin tenun ikat (tiap kelompok beranggotakan 10-20 orang), lalu 15 orang kelompok kuliner pangan lokal, dan perajin kain bordir 10 orang.

"Kami telah mengembangkan pembuatan sajadah dari kain tenun ikat bermotif masjid. Kami juga membuat tudung saji, tas, tempat tisu, baju bodo, dengan kombinasi kain tenun dan bordiran. Kami membuat pula produk kuliner seperti rolade ikan, bakso ikan, dan abon ikan," kata Dewi Sri.

Ketua DMO Flores, Yakobus Mbira mengatakan, keberadaan DMO Flores agak berbeda dengan 14 DMO lain. DMO Flores merupakan destinasi wisata yang paling besar wilayahnya, sebab mencakup 8 kabupaten, yakni dari Manggarai Barat hingga Flores Timur. DMO lainnya, di antaranya adalah Rinjani, Bali, Toba, Bunaken, Sabang, Wakatobi, Raja Ampat, Kota Tua Jakarta, Pangandaran, dan Bromo-Tengger-Semeru.

Chief Executive Officer (CEO) DMO Flores, Adi Soenarno mengemukakan, DMO Flores mempunyai visi menjadikan Pulau Flores sebagai destinasi wisata petualangan dan budaya terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com