Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu Pagi di Gereja Tua Sikka

Kompas.com - 07/04/2012, 08:58 WIB

Oleh Aryo Wisanggeni G

Sikka nama desa yang jauh dari Maumere, kota kecil yang sekarang menjadi ibu kota Kabupaten Sikka. Sebuah kampung kecil di pesisir selatan Pulau Flores, yang menyisakan berbagai sejarah yang berpusar pada Gereja Tua Sikka.

Mobil yang kami tumpangi berguncang keras melewati jalan rusak menuju Desa Sikka. Sepuluh menit berlalu sejak kami meninggalkan Nita, sebuah kecamatan di selatan Maumere.

Jalan aspal mulus yang menghubungkan kota Maumere dan kota Ende membuat Karel Siga Siprianus (36) tega memacu diesel Daihatsu tua milik Paroki Nita. Mesin mobil itu memang perkasa, tetapi badan mobilnya yang renta berderit-derit. Apalagi setelah mobil melewati pertigaan menuju Desa Sikka, dengan jalan aspalnya yang tak lagi mulus.

Minggu pagi itu, langit biru bersih. Pepohonan di kiri-kanan jalan masih segar dibasahi embun, semerbak rumput basah menyeruak lewat jendela mobil.

Memasuki Desa Lela, rumah beratap daun kelapa berjajar di tepi pantai Laut Sawu yang berujung di pesisir utara Australia. Di halaman beberapa rumah, terlihat seperti nisan, beberapa dinaungi atap seng yang berwarna kecoklatan.

”Itu memang makam keluarga pemilik rumah,” ujar Karel ketika ditanya tentang nisan di halaman rumah warga. ”Jika kami yang ditinggalkan masih sangat mencintai mereka yang meninggal, jenazahnya akan dimakamkan di halaman rumah,” ujar Karel, yang kini menjalankan mobil menyusuri jalan di tepi pantai.

Akhirnya kami memasuki Desa Sikka. Jam masih menunjukkan pukul 06.40 Wita. Warga sudah bergegas menuju Gereja Tua Sikka untuk mengikuti misa. Gereja tua yang kini bernama Gereja St Ignatius Loyola itu sejarahnya terentang sejak abad ke-14.

Dari Selat Malaka

Gorris Tamela, seorang tetua Desa Sikka, mampu menguraikan sejarah gereja ini karena ia hafal sejarah Moang Lesu Liardira Wa Ngang, raja Sikka pada abad ke-14 yang menjadi awal-mula Gereja Tua Sikka dan tradisi tua mereka. Kronik yang berawal dari cerita Lesu muda, yang berjuluk Ina Gete Amagahar (pintar, berwibawa, dan didengar), bertualang ke Selat Malaka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com