Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Radya Pustaka Dapat Kucuran Dana

Kompas.com - 12/10/2012, 15:26 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Museum Radya Pustaka di Solo yang merupakan museum tertua di Indonesia, mendapat kucuran dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp 1 miliar untuk penataan kembali. "Anggarannya sudah pasti turun sebesar Rp  1 miliar. Nanti untuk pembuatan DED (Detail Engineering Design) dianggarkan sebesar Rp 50 juta. Diharapkan DED bisa selesai tahun ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Surakarta, Widdi Srihanto di Solo, Jumat (12/10/2012).

Dana tersebut rencananya untuk penataan fisik yang meliputi bangunan museum itu dan manajemen pengelolaan.

Menurut Widdi, anggaran Rp 950 juta akan difokuskan kepada penataan fisik. Widdi mencontohkan adanya pembenahan ruang pamer yang salah satu caranya dengan menambahkan keterangan sejarah kepada seluruh koleksi. "Hal ini untuk memudahkan pengunjung memahami benda- benda bersejarah yang menjadi koleksi museum," katanya.

Pengelola Museum Raditya juga akan melakukan sejumlah penataan koleksi. Hal itu sebagai kebutuhan mendesak karena banyak benda purbakala yang belum bisa dipamerkan di museum tersebut. "Seperti sejumlah arca yang masih dititipkan di kediaman Go Tik Swan. Itu kan sudah diserahkan ke pemerintah, tetapi sampai sekarang kami masih kesulitan memajang karena tempat terbatas. Ada pula sejumlah benda-benda memorabilia yang belum terpajang," papar Widdi.

Manajemen perpustakaaan, lanjut Widdi, juga perlu dibenahi dengan penggunaan sistem komputer.  "Ini untuk memudahkan pengunjung mencari buku atau koleksi naskah yang dibutuhkan," ujarnya.

Widdi berharap koleksi naskah itu bisa diabadikan dalam bentuk digital agar lebih awet.

Pengelolaan museum juga akan ditinjau ulang agar bisa terus dikembangkan. Apalagi, keberadaannya sudah menjadi rujukan banyak peneliti baik dalam maupun luar negeri. "Ya untuk pelayanan pengunjung, kami juga akan mengupayakan pendingin ruangan agar yang datang merasa lebih nyaman. Kursi-kursi juga diganti yang baru tetapi tetap bernilai artisitik. Tetapi anggaran itu nanti belum bisa digunakan untuk penataan seluruh ruang di museum, mungkin baru mencakup separuh saja," katanya.

Wakil Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Djaka Darjata menyatakan, DED museum masih dalam tahap penyusunan.  Pihaknya mengusulkan agar perbaikan museum difokuskan kepada penataan koleksi dengan memunculkan tampilan yang berbeda. "Tampilan di museum harus beda. Sudah tidak seperti pameran barang, tapi lebih seperti diorama," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com