Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rinjani Akan Diperjuangkan Jadi "Geopark" Nasional

Kompas.com - 21/06/2013, 16:44 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah memperjuangkan penetapan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sebagai taman bumi atau "geopark" nasional setelah gagal menjadi "geopark" dunia.

"Pak Gubernur minta dipercepat berbagai persyaratannya agar pada Juli nanti dapat ditetapkan menjadi ’geopark’ nasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB, H Lalu Gita Aryadi di Mataram, Jumat (21/6/2013), usai mendampingi ahli geologi Heryadi Rahmat menemui Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.

Heryadi adalah mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi NTB yang kini berkecimpung di Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), yang sempat terlibat aktif memperjuangkan penetapan Gunung Rinjani sebagai geopark dunia.

Kini, Heryadi masih menjabat Ketua Tim Pengajuan Geopark Rinjani, sehingga masih terlibat aktif memperjuangkan penetapan Gunung Rinjani sebagai geopark nasional.

Sebelumnya, TNGR diusulkan ke Sekretariat Global Geoparks Network (GGN) UNESCO oleh IAGI melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Namun, usulan yang disampaikan awal 2010 itu terpental dari calon geopark dunia, karena dokumen teknis sebagai berkas pendukungnya belum lengkap.

UNESCO malah meminta dalam pengajuan usulan itu disertakan dua lokasi lainnya yang juga memungkinkan jadi geopark dunia, sebagai pendamping TNGR.

Dua obyek kawasan sebagai usulan pendamping itu yakni Gua Kapur di Pacitan, Jawa Timur, dan Gunung Batur di Kintamani, Bali. UNESCO akhirnya menetapkan kawasan Kaldera Gunung Batur Kintamani itu sebagai bagian dari Global Geopark Network (GGN) atau jaringan taman bumi global. Penetapan tersebut dilakukan saat Konferensi Geopark Eropa ke-11 di Geopark Auroca, Portugal, pada 20 September 2012.

Karena itu, para ahli geologi kemudian mengusulkan Gunung Rinjani sebagai geopark nasional yang kini sudah hampir rampung persyaratannya.

Gita mengatakan, salah satu upaya mempercepat penetapan Gunung Rinjani sebagai geopark nasional yakni penyamaan persepsi tentang kelayakan obyek geopark nasional melalui workshop yang diagendakan pada 28 Juni 2013 di Kabupaten Lombok Utara.

"Dari workshop itu akan makin memperkuat kelayakan Gunung Rinjani menjadi geopark nasional, sehingga hasilnya akan disampaikan ke pusat hingga ditetapkan oleh Kementerian ESDM dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai geopark nasional," ujar Gita.

Sementara itu, Heryadi mengatakan, kelangkapan dokumen untuk mendapatkan penetapan geopark nasional antara lain data tentang hamparan geologi, hamparan biologi, data budaya, dan peran masyarakat dalam lokasi yang hendak dijadikan geopark nasional itu.

"Berbagai dokumen itu yang sedang dipersiapkan, dan mudah-mudahan awal Juli nanti sudah sampai di Kementerian ESDM dan Kemparekraf, agar segera ditetapkan menjadi geopark nasional," ujarnya.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Ketua tim Ekspedisi Cincin Api Kompas, Ahmad Arif berada di lereng Gunung Barujari yang terletak di kaldera Gunung Rinjani (3.726 mdpl), Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (30/9/2011). Gunung Barujari (2.376 mdpl) merupakan gunung baru yang muncul di kaldera karena adanya aktivitas vulkanik dan disebut sebagai zona inti Gunung Rinjani. Gunung baru terakhir meletus 2009 dan menciptakan kawah baru di sisi timur.
Kawasan TNGR mencakup sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat seluas 12.360 hektare meliputi dua kecamatan dengan 15 desa, Lombok Tengah seluas 6.824 hektare yang mencakup dua kecamatan tersebar pada lima desa dan Kabupaten Lombok Timur pada tujuh kecamatan yang tersebar pada 17 desa dengan luas kawasan 22.146 hektare.

Salah satu pesona unggulan TNGR adalah Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak berada Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com