Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekecap Rasa Indonesia di Warsawa

Kompas.com - 13/07/2013, 15:06 WIB
"Jaranan jaranan, jarane, jaran teji. Sing numpak ndoro bei, sing ngiring poro mantri...."

Lagu dolanan anak-anak berbahasa Jawa itu dilantunkan dengan aksen yang lumayan pas dalam pementasan gamelan pada malam musim panas, akhir pekan lalu. Dua penyanyi, Anna Polanowska dan Przemyslaw Pilacinski, keduanya warga Polandia, berduet sambil memainkan saron.

Semua pemain di belakang seperangkat gamelan yang mengiringi lagu itu juga warga negara Polandia. Tak hanya terpaku pada salah satu alat musik, beberapa dari mereka juga bergantian memainkan bonang, saron, kenong, kendang, dan gong sepanjang penampilan selama lebih dari satu jam itu.

Pementasan di halaman belakang Pusat Kebudayaan Ochota, Warsawa, Polandia, itu diselenggarakan bersama Bengkel Seni Magazyn Sztuk, yang siang harinya menggelar kursus batik bagi warga setempat.

Suasana pun terasa seperti di Tanah Air, hangat dan akrab. Puluhan warga, orang tua, remaja, dan anak-anak, menikmati penampilan itu dan bertepuk tangan pada akhir setiap lagu dan tari yang dipentaskan.

Pentas diakhiri dengan menikmati nasi rendang. Hidangan itu sumbangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Warsawa, yang secara kebetulan pada hari yang sama menggelar festival kuliner dan budaya Indonesia di tempat lain.

Para musisi dan seniman tari itu menamakan diri Kelompok Gamelan Warsawa. Menurut Dawid Martin, pemimpin kelompok itu, hampir semua anggotanya adalah alumnus Darmasiswa, program beasiswa Pemerintah RI bagi mahasiswa asing.

Dalam program itu, selama satu tahun, Martin dan rekan-rekannya mempelajari bahasa, seni, budaya, dan musik tradisi Indonesia. Mereka disebar di lebih dari 50 perguruan tinggi di Tanah Air.

Martin, yang kini bekerja sebagai staf KBRI Warsawa, menjalani program tersebut di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Di tempat itu juga dia bertemu Diah, sesama mahasiswa ISI yang kini menjadi istrinya dan membantu melatih tari di kelompok tersebut.

Setiap pekan, alumnus Jurusan Musikologi Universitas Warsawa itu memimpin latihan gamelan di KBRI. Permintaan untuk tampil pun semakin sering, bahkan pada musim panas hampir setiap minggu.

Menurut Martin, mereka juga dijadwalkan tampil pada Festival Perkusi Internasional di Krakow, Polandia, akhir Juli ini.

Duta Besar RI di Polandia Darmansjah Djumala mengatakan, KBRI memfasilitasi kelompok itu untuk berlatih di KBRI dengan gamelan KBRI. Secara tidak langsung, alumnus Darmasiswa ini pun menjadi duta yang memperkenalkan wajah dan budaya Indonesia di Polandia.
”Ini salah satu bentuk diplomasi warga, people to people,” ujarnya.

Apalagi, minat mahasiswa Polandia cukup besar. Justyna Bartkowiak, alumnus Darmasiswa lain yang menjadi staf konsuler KBRI, menyebutkan, mahasiswa Polandia yang mendaftar program ini tiap tahun lebih dari 100 orang. (J Waskita Utama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com