Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Dibuka Kembali, Kelimutu Masih Sepi Pengunjung

Kompas.com - 22/07/2013, 14:40 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mulai dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan, setelah selama hampir sebulan ditutup menyusul peningkatan status gunung itu menjadi waspada level dua.

Wens Bani, salah seorang warga yang ditemui di Desa Moni, lereng Gunung Kelimutu, Minggu mengatakan, lokasi wisata Kelimutu itu baru dibuka kembali pada Sabtu (13/7/2013), tetapi suasana di sekitar Gunung Kelimutu masih sepi karena belum banyak yang mengetahuinya.

"Lokasi wisata sudah dibuka kembali tetapi musim liburan sudah selesai. Wisatawan juga mungkin belum banyak yang tahu, sehingga belum terlalu banyak yang berkunjung ke lokasi itu," kata Wens Bani seperti dikutip dari Antara, Minggu (21/7/2013).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pekan lalu mengumumkan status gunung Kelimutu turun dari waspada level dua ke normal. Secara terpisah, Pengamat Gunung Api Kelimutu Gabriel Rago mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Kelimutu (BTNK) terkait dengan penurunan status gunung Kelimutui tersebut.

"Setelah statusnya normal, kami langsung memberitahukan kepada petugas Taman Nasional Kelimutu untuk membuka kembali area wisata itu," kata Gabriel Rago.

Wens Bani mengatakan pada musim liburan, lokasi wisata itu biasanya ramai dikunjungi, terutama anak sekolah dari seluruh daratan Pulau Flores maupun wilayah lain di Indonesia.

"Liburan tahun ini tidak ada rezeki. Homestay dan penginapan yang ada di Moni juga tidak ada tamu karena praktis tidak ada pengunjung," katanya.

Dalam tiga hari terakhir ini, kata Wens Bani, ada sejumlah wisatawan yang mulai mengunjungi lokasi wisata Kelimutu, tetapi hanya menginap semalam di Moni untuk pagi-pagi ke puncak Kelimutu. Setelah itu langsung kembali ke Ende.

Gunung Kelimutu ditutup untuk wisatawan sejak 6 Juni 2013, menyusul meningkatnya aktivitas gunung itu, berupa bau belerang menyengat, asap yang muncul dari kawah muda mudi, serta sebagian pohon mulai mengering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com