Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandwich Pakai Cabai di Daratan Indochina

Kompas.com - 25/07/2013, 13:34 WIB
Fira Abdurachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Laos, banyak ditemukan pedagang sandwich dengan cabai merah atau rawit. Sandwich macam ini banyak biasa ditemukan di berbagai sudut kota di Laos. Namun yang paling populer ada di ibu kota, Vientiene. 

Salah satu pasar yang banyak menjual sandwich dengan cabai ada di pasar terminal bus dalam kota Vientiene. Di salah satu sudut terminal itu, berderet pedagang roti bagel kosong dan sandwich.

Bagi masyarakat Laos makanan ini bisa disebut sebagai makanan lazim. Isinya juga beragam, seperti abon, ikan tuna, daging sapi dan daging ayam. “Unik, baru kali ini saya makan sandwich pakai cabai,” kata Joanne, salah seorang turis asal Swiss saat membeli sandwich di Vientiene, Laos, beberapa waktu lalu.

Untuk anak–anak, biasanya bagel isi susu kental manis atau abon yang menjadi pilihan favorit. Di Laos, sandwich roti bagel macam ini sangat mudah ditemukan di berbagai tempat. Panganan ini biasa disantap di berbagai waktu, mulai pagi sarapan, makan siang, dan makan malam. Bisa juga sebagai camilan di waktu senggang.

Harganya juga terbilang merakyat. Mulai dari 3000 kip untuk roti bagel kosong, dan sandwich mulai 10.000 sampai 20.000 Kip tergantung isi. Sandwich dan roti bagel adalah peninggalan kebiasaan masa penjajahan Perancis di Indochina.

Bukan hanya di Laos, roti bagel dan sandwich  juga banyak bisa kita jumpai di Vietnam dan Kamboja. Di Vietnam, di kawasan turis seperti Pham Ngu Lao, Ho Chi Minh dan Old Quarter, Hanoi sandwich banyak dijual di gerobak kaki lima.

Harganya juga murah, hanya sekitar 7000 sampai 20.000 Viendong. Biasanya sandwich isi telor, daging sapi atau ayam.

Kalau di Vietnam, masyarakat lokal biasa makan sandwich sebagai cemilan di waktu senggang atau makanan utama saat sarapan.  

Jadi jangan kaget, jika di Indonesia roti bagel dan sandwich lekat dengan kesan makanan elit dan mahal, namun di Laos, Vietnam dan Kamboja, sandwich adalah makanan merakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com