Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Strategi Perpanjang Lama Tinggal Wisatawan di DIY

Kompas.com - 15/08/2013, 10:59 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tazbir Abdullah mengatakan perlu strategi untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan yang mengunjungi daerah ini.

"Salah satu strategi itu yakni kalangan swasta agar lebih berperan aktif dalam membuat terobosan baru, khususnya wisata malam di Yogyakarta. Sehingga, dengan wisata malam yang sehat dan nyaman, wisatawan akan lebih lama lagi tinggal di daerah ini," katanya di Yogyakarta, Rabu (14/8/2013).

Menurut Tazbir, untuk wisata malam di Yogyakarta selama ini memang masih minim. Kalau pun ada atraksi, itu sudah lama. Padahal yang dibutuhkan wisatawan adalah suasana, dan kemasan baru, sehingga kalau ada wisatawan berkunjung ke daerah ini bisa mendapatkan pengalaman baru.

"Yogyakarta membutuhkan banyak kegiatan wisata malam, baik itu kuliner, pusat belanja maupun hiburan malam lainnya, sehingga wisatawan bisa lebih lama lagi tinggal di daerah ini," kata Tazbir.

Menurut dia, perlu strategi baru untuk menggaet wisatawan pada malam hari. Sebab, komunitas wisatawan malam butuh spesialisasi atraksi yang menghibur.

"Kalau ada investor swasta membuka jasa pariwisata hiburan malam seperti kuliner, tentu sangat positif. Sebab, Yogyakarta belum memiliki pusat kuliner dan belanja terpadu, yang konsepnya lain dengan mal maupun wisata belanja lain yang sudah ada," katanya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengendarai mobil jip saat mengikuti wisata lava tour di kaki Gunung Merapi, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (17/5/2013). Wisata mengunjungi daerah bekas aliran lava erupsi Merapi ini dipungut biaya Rp 300.000 - Rp 500.000 per trip.
Di sisi lain, lanjut Tazbir, untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan, seperti membangun pusat pertunjukan seni dan panggung hiburan terbuka yang murah dan bisa dinikmati masyarakat.

"Kota Yogyakarta mestinya bisa menjadi ’landmark’ seni dan pertunjukan. Sebab, di sini banyak tokoh seniman kondang. Taman Budaya Yogyakarta mestinya bisa menjadi pionir ’landmark’ Yogyakarta sebagai kota seni dan pertunjukan, di mana wisatawan bisa menikmati banyak sajian seni pertunjukan setiap malam dengan harga tiket masuk yang murah," kata Tazbir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com