"Kemungkinan besar kita tidak bisa ambil skenario target 10 juta, mungkin hanya sekitar 9,5 juta," kata Mari setelah acara Keterangan Pers Pemerintah RI tentang Nota Keuangan dan RUU APBN Tahun Anggaran 2014 di Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Menurut dia, semua pihak harus realistis dalam hal penetapan target yang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
Tahun depan, dalam RAPBN 2014 Kemenparekraf mengalami pemotongan anggaran meskipun juga mendapatkan alokasi dana optimalisasi sarana dan prasarana pariwisata sebesar Rp 100 miliar. "Tapi tahun depan kita juga masih dalam situasi ketidakpastian global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Kemenparekraf merupakan salah satu kementerian yang pada RAPBN 2014 dipotong anggarannya namun masih akan mendapatkan dana optimalisasi Rp 100 miliar untuk sarana dan prasarana destinasi wisata. "Dana itu akan kami prioritaskan untuk pembangunan di 16 kawasan strategis pariwisata nasional yang sudah kita tetapkan," katanya.
Di 16 kawasan itu, menurut Mari, Kemenparekraf akan mengoptimalkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata termasuk dermaga agar sektor tersebut mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Tahun lalu kunjungan wisman mencapai 8 juta orang dan jumlah penerimaan devisa diperkirakan 9,12 miliar dollar AS. Tahun ini ditargetkan jumlah kunjungan wisman naik mencapai 8,5-9 juta orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.