Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Candi Cangkuang dengan Komunitas Jalan-jalan

Kompas.com - 24/08/2013, 11:34 WIB
KOMPAS.com - Anda belum percaya diri atau merasa sepi bila traveling sendiri? Apalagi teman-teman dekat yang ingin Anda ajak pelesiran malah tidak tertarik. Mereka malah lebih tertarik jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Di era teknologi informasi sekarang ini dimana dunia dalam genggaman, mencari teman yang punya hobi  sama dengan kita  tidaklah terlalu sulit.

Pengalaman saya bergabung dengan komunitas Backpacker Murah ternyata cukup menyenangkan, yaitu sebuah komunitas di jejaring sosial, tempat  orang-orang yang hobi traveling dengan  perencanaan biaya sehemat mungkin.

Bukan berarti mereka para pemilik "kantong kempes" loh,  banyak  di antara mereka para pekerja muda yang sebenarnya memiliki  penghasilan cukup.

Dengan perencanaan yang matang bahkan dengan memanfaatkan teman se-grup yang ada di daerah yang akan kita tuju akan sangat membantu dalam  menghemat biaya sebuah perjalanan.

Paling tidak di komunitas tersebut kita bisa tukar menukar informasi dengan sesama anggota, misal informasi tentang lokasi penginapan yang bagus dan murah, transportasi yang efisien. Bahkan tidak jarang teman di kota tujuan sering mempersilakan kita menginap di rumahnya sekaligus  menjadi guide selama kita jalan-jalan di sana.

Perjalanan saya dengan mereka kali ini ke Garut, kota di Jawa Barat yang terkenal dengan dodol dan kini memiliki ikon baru yaitu chocodot alias cokelat dodol yang dijajakan dengan kemasan yang sangat lucu dan unik.

ERISTO SUBYANDONO Candi Cangkuang di Garut, Jawa Barat.
Kami berlima yang sebelumnya pernah beberapa kali traveling bersama  berangkat Jumat malam selepas pulang kantor menggunakan sebuah mobil dari Jakarta.

Tujuan pertama kami adalah kota Bandung untuk menjemput seorang  teman sesama anggota komunitas. Teman yang ternyata Wakil Kepala Sekolah pada salah satu sekolah swasta di Kota Kembang tersebut mempersilakan kami istirahat di rumahnya sebelum esok pagi  “cabut”  menuju Garut.

Menambah Wawasan

Hanya satu jam lebih perjalanan atau sekitar 46 kilometer dari Bandung kami sudah sampai di Kabupaten Garut. Banyak pilihan obyek wisata di kota yang terkenal dengan domba aduan itu. Namun buat kami selain lari dari kesumpekan  Ibu Kota untuk menyegarkan pikiran,  menambah wawasan pengetahuan menjadi salah satu tujuan.

ERISTO SUBYANDONO Naskah kuno peninggalan abad XVII yang merupakan koleksi museum di Kawasan Cagar Budaya Cangkuang, Garut, Jawa Barat.
Maka dari itu Cagar Budaya Cangkuang yang terletak di Kecamatan Leles,  Garut  menjadi  pilihan  utama  yang akan kami kunjungi. Kompleks peninggalan sejarah  yang  berada  di sebuah  pulau yang bernama Pulo Panjang itu berada di tengah Situ Cangkuang. Situ yang  dalam bahasa Sunda berati danau kecil.

Nama Cangkuang sendiri diambil karena di lokasi tersebut dahulu banyak ditumbuhi pohon cangkuang yaitu pohon yang daunnya panjang-panjang seperti pandan dan buahnya mirip buah cempedak.

Dalam komplek cagar budaya tersebut kita bisa melihat sebuah candi  Hindu kuno yang di dalamnya terdapat sebuah patung Dewa Syiwa yang  diperkirakan merupakan peninggalan abad ke-7.

Candi kecil yang juga dinamakan Candi Cangkuang itu selesai dipugar tahun 1976 hanya memiliki ukuran 4,5 x 4,5 m dengan tinggi 8,5 m.  Terletak di atas bukit kecil, candi ini merupakan satu dari sedikit  candi yang ditemukan di tatar Sunda, hingga saat ini belum jelas benar siapa yang mendirikan.

Candi-candi yang ditemukan di Jawa Barat, seperti  Candi Batujaya, Candi Bojongmenje, dan Candi Cibuaya umumnya lebih tua di banding candi yang ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com