Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Radya Pustaka Solo Dipugar

Kompas.com - 05/09/2013, 16:20 WIB
SOLO, KOMPAS.com - Museum Radya Pustaka, terletak satu kompleks Taman Sriwedari Solo yang dibangun tahun 1890 bakal dipugar mengingat bangunan yang masuk cagar budaya itu telah rusak dimakan usia.

"Pemugaran itu dilakukan dengan pengecatan tembok dan dilakukan pula penambalan tembok yang retak atau rusak," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Surakarta, Widdi Srihanto kepada wartawan di Solo, Kamis (5/9/2013).

"Karena banyak bangunan yang hancur dan atap keropos, maka perlu dipugar kembali," kata Widdi.

Dia mengatakan pemugaran dilakukan untuk menghilangkan citra suram Radya Pustaka yang merupakan museum tertua di Indonesia.

Pasalnya, bangunan yang digunakan untuk menyimpan peninggalan sejarah, seperti keris, tombak, gamelan, buku-buku kuno dan peninggalan lainnya itu dinilai menyeramkan oleh sebagian masyarakat.

Di samping melakukan renovasi bangunan, menurut Widdi, juga melakukan penambahan bangunan baru di belakang museum. Alasan Widdi, museum yang dibangun di atas tanah seluas 523,24 meter persegi tidak mampu menampung ribuan koleksi pusaka dan arca peninggalan sejarah. Museum baru ini dibangun satu lantai.

"Selama ini banyak koleksi yang penempatan tidak sesuai. Maka dari itu kita lakukan pembangunan museum baru. Semoga museum yang baru kita bangun ini nantinya mampu menampung semua koleksi Radya Pustaka," katanya.

Pembangunan ini, akan dikonsep lebih familiar. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan citra museum yang saat ini terkesan menyeramkan.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemkot Surakarta, Endah Sitaresmi mengatakan selama revitalisasi Museum Radya Pustaka terpaksa menutup akses kunjungan bagi wisatawan. Hal ini agar selama dilakukan pemugaran steril dari pengunjung.

Endah mengatakan, pemugaran ini menggunakan anggaran dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) senilai Rp 2,3 miliar.

"Dana ini untuk merenovasi museum dan penataan interior serta mendesain ulang pemajangan koleksi," tambah Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com