Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tingkatkan Potensi Wisata Syariah Muslim

Kompas.com - 05/09/2013, 17:21 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia berpeluang meningkatkan potensi pendapatan dari wisata syariah muslim, baik dari masyarakat lokal maupun global.

"Potensinya besar dan berbagai upaya sedang dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal dari wisata syariah muslim tersebut," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar di sela-sela World Islamic Tourism Mart ke-7 di Kuala Lumpur, Rabu (4/9/2013).

Dari segi potensi, kata dia, sangat besar karena penduduk muslim dunia mencapai 1,6 miliar atau setara dengan 25 persen dari penduduk dunia.

Potensinya tidak saja di negara yang penduduknya mayoritas muslim, tapi juga ke negara berkembang ataupun negara maju yang juga memiliki warga yang beragama Islam.

"Pasarnya sangat terbuka termasuk di Eropa seperti Belanda ataupun Perancis dan sejumlah negara berkembang yang meskipun warga muslimnya terbilang minoritas tapi mereka juga berminat untuk melakukan perjalanan ke negara-negara yang memiliki peninggalan agama Islam," kata Sapta.

Sedangkan di pasar lokal juga tinggi, dengan penduduk mayoritas muslim menjadikan peluang wisata syariah muslim itu sesuatu yang sangat penting.

Menurut Sapta, persiapan tidak hanya dengan melakukan promosi, tapi juga perlu diperkuat dengan perbaikan sarana dan prasana infrastruktur, peraturan serta mempersiapan destinasi dengan baik. Tentunya, semua itu agar masyarakat muslim ataupun juga yang non Islam tertarik untuk mengunjungi wisata syariah muslim di Tanah Air.

Pelayanan

Sementara itu, dalam meraih peluang yang lebih besar dari wisata syariah muslim ini maka perlu pula ditingkatkan bentuk pelayanan. Seperti halnya di hotel-hotel agar menyediakan perlengkapan sholat seperti sajadah, sarung dan mukena, jadual sholat, mushola ataupun tempat/restoran makanan halal.

Saat ini, lanjut Sapta, wisata syariah muslim masih terfokus pada mengunjungi masjid dan makam para wali yang biasa disebut dengan wisata religius.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Warga melintas di depan Masjid Kasepuhan Cirebon, Rabu (6/7/2011). Masjid bersejarah ini dibangun seiring dengan didirikannya Keraton Kasepuhan Cirebon tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yang merupakan cicit Sunan Gunung Jati.
Padahal wisata bagi umat muslim tidak hanya untuk tempat-tempat religius seperti masjid dan makam, tapi melihat keindahan alam dan mendapatkan layanan yang baik di hotel, restoran halal dimana saja mereka berkunjung. "Bahkan mereka juga menginginkan spa untuk muslim serta produk-produk kecantikan yang halal," kata Sapta.

Tentunya, menurut Sapta, dengan dilatarbelakangi spirit sesama ASEAN, dapat bekerja sama dengan Malaysia yang telah melakukan penetrasi yang baik untuk pasar wisata syariah muslim. "Dengan spirit sesama ASEAN tentulah kerja sama dengan Malaysia akan baik," kata Sapta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com