Tigerair Mandala Selesaikan Proses ALOS

Siaran pers Tigerair Mandala, Sabtu (21/9/2013) menyebutkan, ALOS adalah proses pengawasan eksternal yang mengacu pada metode Thread and Error Management (TEM) milik Airbus terhadap pengoperasian armada pesawat Airbus.

Proses pengawasan yang membutuhkan lima hari tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa Tigerair Mandala telah mengoperasikan armada pesawatnya sesuai dengan standar keselamatan tertinggi di industri penerbangan.

“Standar tertinggi dalam hal keselamatan dan pengoperasian pesawat adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami bangga menjadi maskapai pertama di Asia yang menyelesaikan proses pengawasan tersebut,” kata Paul Rombeek, Presiden Direktur Tigerair Mandala.

Menurut Rombeek, saat ini Tigerair Mandala mengoperasikan sembilan pesawat baru jenis Airbus A320. "Maka sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa kami mengoperasikan seluruh pesawat kami dengan aman. Penyelesaian program ini merupakan cerminan dari komitmen kami," katanya.

Selain standar keselamatan pesawat yang tinggi, Tigerair Mandala juga mengutamakan pentingnya sumber daya manusia yang mengoperasikan pesawat. Tigerair Mandala secara konsisten dan intensif melatih dan mengembangkan awaknya untuk mendukung visi perusahaan dalam menyediakan pengalaman terbang yang aman, tepat waktu dan nyaman dengan biaya terjangkau.

Sejak beroperasi 16 bulan lalu, kini Tigerair Mandala mengalami kemajuan dan mengoperasikan sembilan pesawat. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, Tigerair Mandala juga memastikan adanya pertumbuhan stabil pilot yang berkualifikasi.

"Banyak mantan pilot Mandala terdahulu yang sudah kembali bergabung dengan kami. Namun dengan melihat ke depan, kami juga harus memperhatikan strategi jangka panjang. Kami baru meresmikan Cadet Pilot Program pada bulan Agustus di mana pelatihan ini akan membantu mendatangkan banyak First Officer untuk bergabung dengan kami," jelas Capt. Chris Schroeder, Head of Flight Operations, Tigerair Mandala.

Selain itu, lanjut Chris, Tigerair Mandala juga baru saja memulai program peningkatan pangkat untuk First Officer menjadi Captain. "Hingga saat ini, kami telah mengangkat empat orang kapten. Hal ini merupakan bentuk nyata komitmen departemen pelatihan kami,” tambah Chris Schroeder. (*)