Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelembutan Roti Samuel di Bukit Beta

Kompas.com - 25/09/2013, 08:17 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Menikmati ketenangan air Danau Toba di Sumatera Utara memang menyejukkan. Belum lagi jajaran perbukitan hijau yang mengelilinginya menambah nyaman mata.

Di Pulau Samosir yang berada di tengah danau, di sana terhampar sudut-sudut terbaik untuk menikmati keindahan danau. Pulau Samosir berbentuk perbukitan, tinggal pilih dari sudut bukit mana Anda hendak menentramkan mata menyaksikan keindahan danau.

Salah satu tempat terbaik adalah Bukit Beta yang berada di Tuk Tuk. Nah, selagi menikmati Danau Toba dari Bukit Beta, tak ada salahnya sembari ditemani kudapan ringan. Bagaimana jika pilih roti?

Di Bukit Beta, ada toko roti yang cukup ternama. Namanya Roti Samuel. Roti Samuel telah ada sejak tahun 1998. Bentuk toko roti cukup mencolok dengan atap menjulang di padang hijau Bukit Beta. Pada bagian dalam toko roti didominasi kayu dan batu-batuan.

Tersedia beberapa meja dan kursi terbuat dari rotan. Sedangkan di bagian lain ada meja yang berbentuk agak tinggi dengan di belakangnya tertempel papan tempat menaruh minuman ringan. Menyiratkan seperti dekorasi meja kursi pada bar. Sementara di sampingnya ada etalase besar tempat memajang roti-roti yang telah matang.

KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Suasana Toko Roti Samuel di Bukit Beta Tuk Tuk Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Sekilas, toko roti terkesan bagai rumah masyarakat zaman dulu namun dengan polesan modern. Sangat nyaman duduk-duduk di dalamnya sambil memandang lepas ke arah luar, ke padang rumput Bukit Beta yang langsung menghadap ke Danau Toba.

Pemilik toko roti itu bernama Betty Anna Saragi. Ia mengatakan awal mula dirinya membuat roti bukan ditujukan untuk dijual kepada masyarakat lokal. Melainkan untuk menyediakan camilan kepada turis asing yang banyak singgah di Samosir.

"Roti ini kan makanan bule. Kita mulanya tidak buat ini untuk orang lokal tapi untuk dijual ke bule-bule itu," ujar Betty.

Meski demikian, Betty mengatakan, kini banyak orang lokal yang gemar dengan roti buatannya. "Kalau mereka (orang lokal) menyukai karena kelembutannya," lanjutnya.

Ya, memang benar. Roti Samuel buatan Betty begitu lembut saat digigit. Ada dua jenis roti yang ditawarkan, roti tawar dan roti manis. Pada roti tawar, serat-serat roti terlihat sangat halus. Sedangkan pada roti manis ada tiga isian berbeda, yakni nanas, kelapa dan cokelat kacang.

Pada isian cokelat kacang, lelehan cokelat di dalamnya sangatlah nikmat. Apalagi disajikan panas-panas. Begitu pun dengan isian nanas yang berbentuk selai. Namun roti manis yang paling digemari pengunjung, menurut Betty, adalah rasa kelapa. Kelapa yang menjadi isian adalah kelapa yang telah diserut.

KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Roti Samuel buatan Betty Anna Saragi dibuat secara manual. Toko Roti berada di Bukit Beta Tuk Tuk Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Menurut Betty, salah satu resep rahasia dalam proses pengolahan roti ada pada bahan pelembut roti yang digunakan. Selain itu, rotinya pun tidak menggunakan bahan pengawet. Namun bisa bertahan dua sampai tiga hari.

Lalu, berapa harga yang diberikan Betty untuk roti-rotinya tersebut? Sangat murah. Untuk sebuah roti manis isi apa saja, ia membandrol hanya Rp 2.500. Sedangkan roti tawar satu loyang ia berikan harga Rp 10.000.

Betty tidak mengelola sendiri toko rotinya. Betty bercerita, sebenarnya dirinya tinggal di Jakarta walaupun asli kelahiran Samosir. Dia hanya pulang kampung beberapa bulan sekali. Sedangkan operasional produksi roti sehari-hari diambil alih oleh anaknya yang juga mahir membuat roti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com