Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Sumatera ke Jawa, Beda Pulau, Beda Infrastruktur

Kompas.com - 29/09/2013, 19:43 WIB
BANDUNG, KOMPAS —  Setelah sembilan hari menjelajah Sumatera, akhirnya kami tiba di tanah Jawa, Sabtu (28/9/2013) siang. Kapal Motor Penyeberangan Shalom yang kami tumpangi merapat mulus di dermaga Merak. Proses sandar kapal relatif lancar karena kondisi laut di Selat Sunda cukup bersahabat. Cuaca cerah nyaris tak ada awan yang menutupi terik matahari yang menyengat. Dari kapal kami pun bisa melihat sosok anak Gunung Krakatau dengan jelas.

Untuk menyusur Pulau Jawa, kami tak memilih rute legenda Anyer-Panarukan. Kami melaju di Tol Merak dan lanjut ke Tol Dalam Kota Jakarta kemudian menyambung lagi ke Tol Cikampek menuju Bandung. Jalan tol yang terkoneksi, mobilitas kendaraan, dan distribusi barang begitu mudah menunjukkan kemajuan infrastruktur di Jawa. Ini kontras dengan infrastruktur di sebagian besar Sumatera yang kondisi jalur utamanya banyak rusak.

Keluar dari pintu Tol Cikampek, kami melintasi jalan raya Cikampek-Purwakarta. Kami memilih rute ini untuk melihat perkembangan kawasan ini setelah dibangunnya Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi. Kawasan ini sempat ”mati suri” setelah tol itu diresmikan pada 2005.

Namun, saat kami melewati jalur itu, tampak lalu lintas kendaraan sudah jauh lebih ramai dibandingkan dengan saat tol dibuka. Peningkatan aktivitas di jalur itu juga dipengaruhi makin berkembangnya kawasan industri. Dalam tiga tahun terakhir, pabrik-pabrik baru bermunculan di Subang, Karawang, dan Purwakarta.

Pemilik warung di jalur itu, Adah (28), mengungkapkan, ketika Tol Cipularang dibuka, pendapatannya menurun hingga 50 persen. Tiga tahun terakhir, kondisi kembali pulih seperti sebelum tol beroperasi. Di sepanjang jalur ini, berbagai minimarket juga mulai menjamur. (AHA/UTI/HAM/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com