Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Mas Tanpa Dimasak Khas Batak, Sedapnya...

Kompas.com - 01/10/2013, 08:13 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Di sela perhelatan Festival Danau Toba (FDT) 2013 yang berlangsung 8-14 September 2013 lalu di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, di pinggir jalan menuju Hotel Duma Sari, di Desa Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, terpampang satu standing banner. Standing banner itu milik rumah makan Sekapur Sirih.

Menarik, ketika sejumlah menu yang ditulis di standing banner ukuran 1 x 2 meter itu merupakan kuliner khas Batak. Mulai dari Naniura, Napinadar, Naniarsik, Ikan Panggang dan Daun Ubi Tumbuk. Membaca menu-menu itu saja, air liur sudah terpancing.

Memasuki rumah makan khas Batak ini, terasa asri. Sentuhan alamiah tampak mulai dari meja dan kursi-kursinya yang terbuat dari kayu alam. Apalagi, lokasinya cukup tinggi, pandangan mata bisa lepas ke depan menatap air Danau Toba dihadang bebukitan. Tak heran, rumah makan ini menjadi pilihan Bupati Samosir yang juga Ketua Umum Festival Danau Toba 2013, Mangindar Simbolon mengajak tamu-tamunya untuk bersantap.

"Sejumlah menteri sudah makan di sini saat pembukaan FDT 2013," kata Luker Sidabutar (50), pemilik rumah makan Sekapur Sirih, saat dikunjungi.

Di antara menu yang dijual, satu yang mengusik yakni Naniura. Luker bersedia mempraktikkan cara memasak menu unik dan khas ini. "Tapi istri saya yang memasak dan memperlihatkan caranya nanti," kata Luker.

Luker memang memiliki sekitar sepuluh orang pekerja, dari tukang masak hingga pelayan. Namun untuk urusan meracik menu, masih ditangani sang istri, Sofia boru Manurung (53).

Usai pulang belanja kebutuhan memenuhi orderan dari pembeli, Sofia tampak cukup ramah diajak bicara. Dia bahkan menawarkan cara meracik naniura di dapur atau di ruang terbuka. Akhirnya pilihan jatuh untuk 'memasak' naniura di ruang terbuka, persis di depan pintu masuk dapur.

Dengan menggunakan jaring, ikan mas seberat 1 kilogram yang ditangkapnya dari dalam kolam kecil yang masih berada di lokasi rumah makan. Ikan mas yang tampak segar itu, bagian kepalanya dipukul hingga mati. Sisik-sisiknya dibersihkan. Lalu ikan dibelah dua. Bagian dalam hati ikan dibuang. Tulang-tulang atau duri ikan juga dibersihkan, sehingga yang tinggal cuma daging ikan dan bagian kepalanya.

"Bagian kepalanya ini kita biarkan, karena ada yang suka memakannya," kata Sofia, di sela membersihkan ikan.

Setelah ikan mas bersih, diletakkan di sebuah panci. Air perasan asam jungga, yang diperas dari sepuluh butir ukuran besar, disiramkan ke bagian-bagian daging ikan sampai merata. Sekitar seperempat gelas, asam disisakan, nantinya dituangkan ke bumbu yang sudah diulek sampai halus.

Ikan yang sudah ditaburi asam dibiarkan, sampai nantinya warna ikan berubah. "Sembari kita menunggu asam 'memasak' ikan, kita siapkan bumbunya," kata Sofia.

Bahan bumbu naniura ternyata tidak terlalu sulit diperoleh, kecuali andaliman yang memang menjadi ciri khas bumbu orang Batak. "Andaliman memang ciri khas dan pembeda rasa masakan naniura," jelas Sofia.

Bahan seperti kunyit, jahe, kemiri, kencur, cabe merah, cabe rawit (jika ingin lebih pedas), bawang merah, bawang putih dan andaliman disangrai sampai layu dan mengeluarkan aroma harum. Selain itu bawang Batak, tomat dan daun selada juga dimasak untuk dijadikan uram. Bumbu yang sudah disangrai selanjutnya diulek di atas cobekan batu. Semua bahan diulek sampai halus.

Terkadang, menurut Sofia, mengingat waktu dan banyaknya orderan, seluruh bahan bumbu mereka blender agar lebih cepat lumat dan hasilnya lebih halus. Bumbu yang sudah lumat dan dicampur garam seperlunya lalu dituangkan ke seluruh bagian ikan mas yang sudah dibiarkan 'dimasak' air asam jungga.

Akhir dari proses meracik naniura dengan meletakkan bawang Batak, tomat dan daun selada ke atas ikan, dan ini disebut sebagai uram. "Uram ini juga menambah enaknya rasa naniura," kata Sofia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com