Dari Sabang di Pulau Weh, Aceh, kami melintasi Sumatera, membelah Jawa, kemudian menyeberang ke Bali, Lombok, Sumbawa, dan Flores. Di ujung timur Pulau Flores di Larantuka, tim melanjutkan perjalanan dengan menumpang Kapal Navigasi (KN) Bimasakti Utama milik Kementerian Perhubungan.
Selama pelayaran dari Larantuka, cuaca sangat bersahabat. Kapal berlayar tenang mengarungi Laut Sabu yang teduh. Sesekali kapal kami menerjang gelombang setinggi 1,5 meter. Selebihnya, kami menikmati Laut Sabu dan Laut Banda di Maluku yang jernih dan menyuguhkan pemandangan sekawanan lumba-lumba berenang mengiringi perjalanan.
Ombak yang memabukkan baru kami temui saat bertolak dari Agats, Kabupaten Asmat, melayari Laut Arafuru menuju Merauke. Ketika melewati Tanjung Salah di bagian selatan Papua, kapal kami harus menerjang ombak setinggi 3-5 meter.
Awan gelap tebal menggantung di langit. Laut terus bergejolak. Kapal terus melaju naik-turun atau bergoyang ke kanan-kiri mengikuti ombak. Angin yang bertiup dari depan 41 knot membuat kapal berbobot mati 1.271 ton hanya bisa melaju 5 knot. Separuh dari kecepatan dalam kondisi normal.
Anak buah kapal dan kami memilih berdiam di kamar. Tidur menjadi pilihan terbaik saat badai menghadang perjalanan. Hari mulai terang saat perjalanan sejauh 402 mil (sekitar 650 km) dari Agats mendekati akhir.
Syahbandar Pelabuhan Merauke Hengky, Kepala Distrik Navigasi Merauke Ventje, dan pejabat pelabuhan menyambut kami di dermaga. Kami terharu saat menjejakkan kaki di Merauke. Kami telah berpetualang dari ujung barat ke ujung timur Indonesia. Kami melihat beragam kearifan lokal yang masih terawat di sejumlah daerah. Mereka memelihara kebinekaan dalam kehidupan dan saling bergotong royong menjalani kehidupan.
Di Merauke, kami akan mengakhiri perjalanan selama 40 hari mengelilingi Indonesia. Ini bertepatan dengan peringatan 85 tahun Sumpah Pemuda untuk mengukuhkan kembali rasa kebangsaan dan kebanggaan. (MHF/HAM/OTW)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.