Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Jalan Menelusuri Kota Tua Basel

Kompas.com - 02/11/2013, 12:10 WIB
ANTUSIASME mengembang saat membolak-balik tumpukan brosur wisata Basel, Swiss, yang saya peroleh waktu tiba di kota itu, akhir Agustus lalu. Salah satunya langsung menarik perhatian dengan judul ”Experiencing Basel: Five Walks Across the Old Town of Basel”.

Kota tua di mana pun selalu asyik untuk ditelusuri. Ada aura yang tak bisa didapat dari lanskap kota modern dengan gedung secanggih apa pun. Karena itulah, kesempatan untuk menjelajahi kota tua di titik simpul perbatasan Swiss, Perancis, dan Jerman itu tak boleh dilewatkan.

Kesempatan itu datang seusai meliput International Biotechnology Leadership Camp 2013 yang digelar Novartis, perusahaan farmasi yang juga bermarkas di Basel.

Lima jalan menelusuri kota tua Basel dirancang oleh Basel Tourism, semacam badan pariwisata setempat, untuk memudahkan wisatawan menjelajahi berbagai sisi kota tua Basel. Seluruh jalan atau rute wisata itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Rute itu adalah Erasmus, Jacob Burckhardt, Thomas Platter, Paracelsus, dan Hans Holbein. Nama itu diambil dari tokoh bersejarah dan terkemuka asal Basel.

Waktu tempuh normal setiap rute bervariasi, berkisar 30 menit hingga 90 menit. Tentu saja estimasi waktu tempuh itu akan menjadi sangat lentur jika konteksnya adalah ”jalan-jalan”.

Kelima rute bermula dan berakhir di Marktplatz atau alun-alun pasar yang berlokasi tepat di pusat kota tua. Tak sulit untuk mencapai Marktplatz dari berbagai wilayah kota karena lokasi itu disinggahi tujuh jalur trem dan tiga jalur bus.

Sebagai catatan, setiap pengunjung yang menginap di hotel di Basel akan memperoleh satu tiket untuk menggunakan transportasi publik secara gratis selama waktu kunjungan. Peta rute transportasi umum Basel bisa diperoleh di hotel atau pusat informasi wisata.

Dari Marktplatz, wisatawan tinggal memilih rute mana yang ingin ditelusurinya. Tak perlu khawatir tersesat karena selalu ada papan petunjuk arah khusus yang ditandai dengan warna berbeda untuk setiap rute di titik-titik jalan.

Saya mencoba dua rute, yakni Erasmus dan Jacob Burckhardt. Rute Erasmus ditandai petunjuk warna merah dan Jacob Burckhardt berwarna biru. Kedua rute itu dipilih karena bisa menjangkau berbagai obyek penting kota tua dengan waktu tempuh paling singkat.

Rathaus

Penelusuran siang hari itu pun dimulai di bawah suhu udara Basel yang sejuk. Marktplatz disesaki banyak pedagang kaki lima yang menjual makanan, minuman, bunga, dan buah-buahan. Alun-alun itu dikelilingi bangunan-bangunan tua terawat yang dimanfaatkan sebagai toko atau restoran.

Salah satu bangunan bersejarah yang bisa dilihat adalah Rathaus atau Balai Kota Basel. Gedung berwarna merah itu dibangun pada abad ke-14 dan mengalami beberapa kali renovasi. Wisatawan bisa masuk dan melihat bagian dalam bangunan yang masih berfungsi sebagai balai kota tersebut.

Beranjak dari sana, rute berbelok ke gang sempit dengan kontur menanjak. Di kanan-kiri terdapat rumah semikayu berlantai tiga dengan banyak jendela. Beberapa rumah juga difungsikan sebagai kantor atau toko kecil.

Terus menyusuri jalan sempit berbukit itu, di sebelah kiri terlihat Sungai Rhein yang membelah Basel dan kota tua. Salah satu landmark penting di lokasi itu adalah Jembatan Mittlere Rheinbrucke atau yang berarti ”jembatan tengah Rhein”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com