Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Adat Cikondang, Merawat yang Tersisa

Kompas.com - 22/11/2013, 16:55 WIB
BANGUNAN fisik yang menunjukkan kampung adat dari ratusan tahun lalu telah lenyap ditelan api. Jejak peninggalan leluhur hanya tersisa di satu rumah adat yang disebut Bumi Adat. Dari sana, nilai-nilai kearifan hidup peninggalan leluhur terus dirawat dan diterapkan sehari-hari.

Suasana Kampung Cikondang, Minggu (10/11/2013) siang, terlihat sepi. Hanya terlihat beberapa warga duduk dan bercakap-cakap.

Di kampung ini, berbicara dengan nada suara tinggi merupakan sebuah pantangan. Masih ada sejumlah pantangan dan nilai-nilai kearifan hidup yang dijunjung tinggi warga Cikondang sebagai sebuah kampung adat.

Nama Cikondang merupakan perpaduan antara sumber air (cai) dan pohon kondang. Kampung ini terletak di Kabupaten Bandung. Secara administratif, menjadi bagian Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan.

Kampung Cikondang berada di perbukitan Bandung Selatan di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, berjarak 38 kilometer dari Bandung.

Dulu di kampung yang diperkirakan berusia 300 tahun itu ada 40 rumah berbentuk rumah adat Sunda. Rumah umumnya dibangun dari bambu, baik dinding maupun lantainya, hanya tiang penyangganya kayu.

Rumah-rumah itu lenyap saat terjadi kebakaran besar tahun 1942. Hanya tersisa satu rumah, yakni Bumi Adat.

Pembagian ruang

Bangunan itu berbentuk rumah panggung. Di dalamnya terdapat dua kamar. Satu kamar untuk juru kunci (kuncen), satu lagi untuk menyimpan beras, disebut goah.

Bagian rumah lain terdiri atas ruang tengah yang menyatu dengan dapur. Dapur hanya digunakan untuk menanak nasi.

Di dalam Bumi Adat tidak banyak terdapat perlengkapan rumah tangga, kecuali lemari dan sejumlah peralatan makan dan minum untuk menjamu tamu. Seluruh peralatan terbuat dari seng, sedangkan gelas terbuat dari tanah liat.

Karena listrik tidak boleh digunakan, penerangan di Bumi Adat menggunakan cempor (lampu minyak).

Sebagai bentuk penghormatan, setiap orang yang akan masuk diharuskan melangkah lebih dulu dengan kaki kanan. Perempuan yang tengah haid tidak diperbolehkan masuk karena rumah itu dianggap sebagai tempat suci.

Di bagian luar Bumi Adat terdapat bangunan berukuran lebih kecil yang menempel pada bangunan induk. Bangunan tersebut disebut bale-bale. Fungsinya untuk menyimpan berbagai bahan makanan.

Di luar bale-bale terdapat dapur yang biasa digunakan warga untuk memasak. Para ibu menggunakan dapur itu saat mempersiapkan hidangan untuk menyambut tamu atau ritual khusus, seperti ritual 15 Muharam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com