Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata NTB Makin Percaya Diri

Kompas.com - 24/11/2013, 11:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terdiri dari dua pulau utama, Lombok dan Sumbawa gencar berpromosi untuk terus menambah kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya. Kini, NTB menjadi destinasi incaran wisatawan dalam dan luar negeri untuk berlibur.

Program Visit Lombok Sumbawa mampu menyedot kunjungan wisatawan dibandingkan lima tahun lalu. Tahun 2008, jumlah wisatawan tercatat 544.501 orang (213.926 wisatawan mancanegara dan 330.575 wisatawan domestik). Pada tahun 2012, angka kunjungan wisatawan meningkat pesat dan melebihi target dengan angka kunjungan 1.163.142 wisatawan (471.706 wisman dan 691.436 wisdom).

Ketua  Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Awanadhi Aswinabawa mengemukakan, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa  memiliki daya tarik yang beragam. Potensi pariwisata NTB mulai dari pesona alam, seni budaya, sejarah, seni kerajinan hingga kuliner dari tiga suku yakni Sasak, Samawa dan Mbojo.

BARRY KUSUMA Istana Dalam Loka, Istana Kesultanan Sumbawa pada masa Sultan Jalaluddin III dibangun tahun 1885.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun menggairahkan pariwisata NTB. Bahkan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi semakin bersemangat untuk menarik wisatawan sebanyak mungkin mengunjungi NTB melalui program "Tambora Menyapa Dunia" yang diluncurkan di Kemenparekraf pada 16 Juni 2013.

Pada saat yang sama BPPD NTB menggelar parade budaya Lombok Sumbawa. Kesenian Lombok dan Sumbawa ditampilkan dan membuat takjub warga Jakarta yang sedang berolah raga di Sudirman-Thamrin dan Medan Merdeka Barat.

Program "Tambora Menyapa Dunia" diluncurkan karena letusan hebat Gunung Tambora pada 1815 membuat geger dunia. Selain melenyapkan tiga kerajaan yakni Tambora, Pekat dan Sanggar, abu letusan disebutkan menggelapkan Eropa dan sekitarnya.

Pada 2015 nanti, dunia akan merayakan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora. "Momen inilah yang akan ditangkap Pemprov NTB dan para pelaku pariwisata untuk memilih brand Tambora Menyapa Dunia. Gubernur NTB memasang target kunjungan wisatawan mencapai 2 juta orang," kata Edo, staf BPPD NTB di Jakarta, Kamis (21/11/2013).

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan mancanegara di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Menurut Edo, wisatawan yang ingin berlibur di NTB memiliki aneka ragam pilihan. Di Pulau Lombok, terbentang pantai indah mulai pantai Senggigi, Malimbu (Kabupaten Lombok Barat), Kuta, Tanjung Aan, Mawun (Kabupaten Lombok Tengah). Belum lagi tiga gili yakni Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan (Kabupaten Lombok Utara) yang sudah mendunia dan selalu diramaikan wisatawan dalam dan luar negeri.

Jika Anda ke Trawangan pada akhir pekan, gili atau pulau ini dipadati wisatawan. Gili yang dulunya sepi dan gersang itu kini berubah menjadi tempat keramaian dan ajang pertemuan turis mancanegara dan turis lokal. Selain tiga gili yang sudah mendunia itu, Lombok juga memiliki Gili Sudak dan Gili Nanggu yang berada di kawasan Sekotong (Kabupaten Lombok Barat).

Jika Anda suka mendaki gunung, cobalah mendaki Gunung Rinjani di Lombok dan Gunung Tambora di Sumbawa. Bila mendatangi Gunung Rinjani dari arah utara, mampirlah dulu ke Air Terjun Sendang Gile. Nikmati pemandangannya yang indah serta kesegaran air terjun ini.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Suku Sasak di Desa Sade, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Warga Desa Sade menjajakan kain tenun khas Lombok kepada wisatawan yang berkunjung ke kampung tradisional tersebut.
Selain Gunung Tambora dan Pulau Moyo yang eksotis, Sumbawa masih menyimpan potensi wisata bahari yang tak kalah indah. Seperti pantai Lakey di Kabupaten Dompu sangat digandrungi turis asing untuk surfing.

Untuk wisata budaya atau sejarah, jangan khawatir. Di Lombok bertebaran peninggalan kerajaan Hindu seperti Taman Mayura dan Taman Narmada. Jika Anda ingin melihat kehidupan suku Sasak, datanglah ke Desa Sade di Lombok Tengah. Kesultanan Sumbawa dan Kesultanan Bima pun tak kalah menariknya untuk didatangi.

Edo melanjutkan, saat ini ada paket wisata baru untuk wisatawan di Lombok yakni menyusuri sungai sambil memetik kangkung. Kangkung? Ya, nama kangkung tak bisa dipisahkan dari pelecing. Inilah bahan utama pelecing, kuliner khas Lombok. Pasalnya kangkung Lombok beda dengan kangkung dari daerah lain. Kangkung Lombok agak gemuk dan sungguh renyah. Kress...

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Air Terjun Sendang Gile di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Nantinya, lanjut Edo, wisatawan akan diajak menelusuri sungai yang bermuara di pantai. Sepanjang sungai, wisatawan akan memetik kangkung yang tumbuh subur di sungai. "Makanya, kalau Anda ke Lombok, jangan lupa mencoba pelecing kangkung dan ayam taliwang. Kalau di Bima ada bandeng bakar dan Sumbawa memiliki kuliner khas yakni ikan sepat," kata Edo.

Saat ini penerbangan langsung dari luar negeri ke Bandara Internasional Lombok (BIL) meningkat pesat. Tercatat maskapai penerbangan AirAsia (dari Kuala Lumpur), Silk Air (Singapura), Jetstar (Perth) dan Tiger Airways (Singapura). "Tahun depan maskapai Cathay Pacific akan terbang langsung dari Hongkong ke Lombok. Dalam waktu dekat, rombongan Pemprov NTB akan bertolak ke Hongkong untuk membahas rencana penerbangan tersebut," kata Edo.

BARRY KUSUMA Tenun Sumbawa.
Sementara jumlah hotel melati di Provinsi NTB saat ini tercatat sebanyak 750 hotel dengan 8.000 kamar lebih, sedangkan hotel berbintang sekitar 43 hotel dengan 3.000 kamar lebih. Tahun 2014 direncanakan ada tambahan sebanyak 900 kamar.

Untuk berbelanja oleh-oleh usai berlibur di Lombok, sambung Edo, ada banyak pilihan. Kerajinan gerabah bisa diperoleh di Banyumulek (Lombok Barat), kerajinan tenun khas Lombok terdapat di Desa Sukarare (Lombok Tengah). Makanan ringan banyak tersedia di toko-toko suvenir yang bertebaran di Kota Mataram. Oleh-oleh khas Sumbawa pun ternyata banyak disukai wisatawan seperti susu kuda liar dan madu sumbawa.

KOMPAS/AGUS SUSANTO Kawah Gunung Tambora berdiameter lebih kurang tujuh kilometer yang dipagari tebing curam sedalam 1.200 meter di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/6/2011).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com