Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2013, 18:12 WIB
KEBUN binatang tak sekadar etalase bagi satwa nan eksotik. Jauh menyusup ke bagian terdalam yang tak terjamah pengunjung, ada kerja keras dan cinta tak terbendung yang mengalir demi menyelamatkan binatang langka dari jurang kepunahan.

Rambu-rambu larangan masuk terpancang di salah satu sudut Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Di ujung jalan menanjak yang dilingkupi pepohonan besar nan rindang terdapat kandang- kandang berteralis besi dengan 18 ekor harimau sumatera.

Salamah, harimau sumatera yang buntung dan cuma punya tiga kaki, bermalas-malasan di ujung kandang. Tak seorang pun tahu berapa umur Salamah yang sudah belasan tahun menjadi penghuni Taman Safari.

Kaki Salamah cacat akibat terkena jerat. Karena kecacatan itu, tak ada harimau jantan yang melirik dan mau mengawininya. Akhirnya, Salamah yang memang bertugas membentuk generasi baru harimau itu menjalani kawin suntik.

”Kalau berhasil, bayi harimau pertama dari inseminasi buatan akan lahir akhir Januari. Di negara maju pun, inseminasi buatan belum berhasil. Meski cacat, secara genetik sangat bagus karena dari alam liar,” kata Manajer Kesehatan Satwa Taman Safari Indonesia, Retno Sudarwati.

Tak hanya Salamah, ada pula Bimo, harimau sumatera yang sudah sekarat ketika pertama kali dibawa ke Taman Safari. Bimo keracunan insektisida karena habitatnya tergusur perkebunan kelapa sawit. Kini, Bimo bisa memamerkan gigi-giginya yang tajam saat menyeringai dan mengaum dengan keras.

Ada pula harimau sumatera bernama Cane yang sudah berusia lebih dari 20 tahun dan tergolong gampang punya anak secara alamiah. Meski gigi-gigi Cane sudah ompong, ia masih menunjukkan keberingasan dan seringai marah ketika didekati. Di alam liar, harimau sumatera maksimal mencapai usia 15 tahun.

Bimo, Salamah, dan Cane tergolong lebih beruntung dibandingkan dengan nasib harimau sumatera lain yang ditombak dan ditembak warga hingga mati. Harimau hasil tangkapan dari alam liar umumnya tidak akan dilepas untuk tontonan pengunjung di Taman Safari.

Terbesar di dunia

Pusat penangkaran harimau sumatera di Taman Safari merupakan yang terbesar di dunia. Penangkaran tersebut tak bertujuan komersial, tetapi untuk pemurnian genetik. Keragaman genetik harimau sumatera ditingkatkan sehingga kualitasnya pun terdongkrak.

Jika perkawinan harimau sedarah terjadi (antar induk-anak, anak dengan anak, dan seterusnya), lama kelamaan ukuran harimau akan mengecil dan mudah sakit. Bahkan, setelah beberapa generasi spesies tersebut bisa punah. Untuk itu, petugas harus benar-benar mencatat riwayat genetik agar koefisien inbreeding menjadi nol alias tidak ada perkawinan sedarah.

Sperma dari tujuh pejantan harimau pun sudah dikoleksi dalam nitrogen cair yang bisa awet hingga puluhan tahun. ”Banyak kebun binatang luar, seperti Australia, Jepang, dan Amerika, mengincar harimau kita karena kemurnian genetiknya di atas 90 persen,” kata Retno.

KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA Seorang anak bermain sepeda bersama orangutan didampingi keeper di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/12/2013).
Bersebelahan dari tempat penangkaran harimau sumatera terdapat penangkaran burung cenderawasih dan jalak bali yang juga tergolong satwa langka yang terancam punah. Petugas penangkaran burung, Nunik, menunjukkan cara mengawinkan burung cenderawasih ekor kuning kecil yang unik.

Untuk menjodohkan cenderawasih dibutuhkan lorong penghubung antara dua kandang berseberangan yang biasa disebut ”lorong cinta”. Jika telah siap kawin, cenderawasih betina akan berpindah dari kandangnya menyusuri lorong cinta, masuk ke dalam kandang pejantan. Para pejantan itu harus menari dulu untuk memikat sang betina. Barulah kemudian cenderawasih betina memilih salah satu untuk menjadi pasangannya.

Perlakuan berbeda dibutuhkan bagi jalak bali. Satu pasang jalak bali harus diletakkan dalam satu kandang dengan persediaan ranting kering. Jalak bali akan memetik ranting kering, membawanya ke sarang, lalu mengerami telurnya selama 14 hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com