Bagaimana tidak, Anda yang tidak mahir memacu kuda sambil melintasi medan yang licin dan berlumpur berpotensi terjatuh dari lintasan. Meski demikian para peserta mengaku senang dan bangga bisa ikut melestarikan tradisi pacuan kuda. Selain bisa menambah kepuasan, peserta yang bisa menjurai pacuan kuda ini berhak mendapatkan Piala Bupati Polman Cup dan sejumlah hadiah lainnya.
Lomba pacuan kuda di Kelurahan Manding yang digelar warga sejak Sabtu (4/1/2014) hingga Minggu (5/1/2014) menjadi arena wisata bagi warga untuk mengisi liburan mereka. Anda yang berlibur sambil menikmati pacuan kuda pun bisa menjadi peserta pacuan kuda sekadar untuk uji nyali. Menyenangkan sekaligus mendebarkan.
Kondisi lintasan yang berkelok dan sebagian licin menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta yang mencoba unjuk kebolehan. Yang menarik peserta yang menjuarai lomba ini berhak mendapatkan Piala Bupati Cup.
Tak heran jika tradisi tahunan yang kini tengah digarap sebagai salah satu obyek wisata budaya Polewali Mandar ini tidak hanya menarik minat bagi warga lokal tapi sejumlah wisatawan dari luar daerah seperti Pinrang, Soppeng, Jeneponto, Bone, Sidrap, Majene dan Mamuju.
Sementara warga yang tidak punya nyali adu keberanian di lomba pacuan kuda ini hanya bisa menjadi penonton. Meski demikian mereka tetap senang menikmati liburan sambil nonton pacuan kuda.
Ketua Panitia Pelaksana Wisata Pacuan Kuda Polewali Mandar, Andi Parial Patayangi mengatakan, lomba pacuan kuda yang bisa diikuti siapa saja selain diharapkan menjadi ajang wisata tahunan untuk menarik para wisatawan juga untuk melestarikan olahraga tradisional Polewali Mandar di tengah maraknya permainan dan olahraga moderen.
“Kita berharap ini menjadi obyek wisata Polewali Mandar. Lomba ini diperuntukkan kepada siapa saja yang ingin uji nyali. Lomba ini juga kita harapkan menjadi bagian dari upaya melestarikan tradisi pacuan kuda yang kini mulai jarang digelar,” tambah Parial Patayangi.