Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2014, 15:51 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Lempung diuleni ibarat adonan kue. Lalu, tangan terampil membentuknya sedemikian rupa. Beberapa tanpa alat bantu, sebagian lagi dengan meja putar.

Selesai dibentuk, lempung kemudian dibakar. Hasil akhirnya adalah aneka gerabah. Inilah potret Desa Abar yang terletak di sebuah pulau yang terletak di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Desa Abar bisa diakses menggunakan kapal motor dari Pantai Khalkote, tepian Danau Sentani.

Ada 22 pulau-pulau kecil yang tersebar di Danau Sentani. Tiap pulau dihuni kampung adat. Di danau ini, terdapat 24 kampung adat dengan keunikannya masing-masing.

Sebagian besar sudah terbiasa dikunjungi wisatawan. Ambil contoh Desa Abar. Penduduk desa ini begitu ramah menyapa para turis dan menjelaskan tradisi mereka dalam membuat kerajinan dari tanah liat atau sempe.

Para mace dengan senyum manis memperlihatkan cara membuat gerabah. Tak perlu waktu lama untuk membentuk tanah liat menjadi sebuah tempayan besar. Hanya sekitar satu jam.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Kerajinan tanah liat di Desa Abar, Danau Sentani, Jayapura, Papua
Wisatawan yang datang ke desa ini bisa melihat langsung pembuatan gerabah. Beberapa membuatnya di teras rumah masing-masing. Rumah panggung yang berada di tepian danau.

Namun, jangan heran desa ini memiliki pabrik mini tanah liat. Di tempat ini, tanah liat dibentuk dengan cara lebih cepat, menggunakan meja putar. Ada pula tempat pembakaran tanah liat menggunakan batu bara yang bisa memuat banyak gerabah.

Pabrik mini ini penting karena volume menghasilkan gerabah begitu tinggi di desa ini. Bagaimana tidak, gerabah-gerabah ini tak sekadar digunakan oleh penduduk setempat, tapi juga dijual ke luar Jayapura.

Bisa dibilang, hampir semua warga Desa Abar terampil dalam mengolah tanah liat. Sebab, kerajinan ini merupakan tradisi turun temurun. Tak hanya itu, tanah liat mudah didapatkan di Desa Abar.

Tanah liat tersebar meluas di desa dengan beragam warna. Hasilnya adalah gerabah dengan gradasi warna yang beragam mulai dari kuning, merah, cokelat, dan hitam.

Dari lempung tak bernilai, masyarakat Desa Abar mampu membuat gerabah unik yang banyak dicari orang. Gerabah Desa Abar begitu terkenal di Papua. Jadi, jangan lewatkan kesempatan membeli sempu saat bertandang ke Desa Abar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com