Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tingkat Hijau-Ungu Ikon Baru Kota Jakarta

Kompas.com - 17/01/2014, 14:17 WIB
PENANDA kota sering kali menjadi saksi perjalanan seseorang. Siapa pun yang pernah bepergian ke kota London, Inggris, pasti ingat bus tingkat berwarna merah yang menjadi salah satu ikon kota itu. Lantaran menarik, banyak turis yang mengabadikan perjalanannya dengan latar bus tersebut.

Melalui bus tingkat juga, Jakarta menghadirkan ikon baru, melengkapi ikon kota yang sudah ada. Bus berwarna hijau pupus dan ungu ini akan melayani warga secara gratis di pusat kota. Fungsinya sama dengan bus tingkat di London, menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Bus berkapasitas 62 tempat duduk ini diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (16/1/2014) siang, di Bundaran HI. Peluncuran disambut sukacita, sebagian melongo melihat bus tingkat baru itu. Siang itu, lima bus dijajal, mulai dari Bundaran HI, Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, Harmoni, Juanda, Veteran III, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Barat, hingga Jalan Medan Merdeka Selatan.

Seusai menjajal bus, Jokowi puas. ”Bus ini lebih baik daripada bus yang ada di London. Inilah yang saya inginkan, desainnya pas, warnanya juga cocok. Desain ini sudah berkali-kali berubah, baru yang ini saya setujui,” kata Jokowi.

Selama perjalanan, mantan Wali Kota Solo itu duduk di kursi paling depan di dek atas bus. Dari dek atas bus, penumpang seperti menjadi ”raja” jalanan. Sebab, dapat menyaksikan lalu lintas kendaraan dari posisi lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya. ”Kenikmatan naik bus tingkat pada saat duduk di dek atas,” kata Bobi, pekerja swasta yang ikut mencoba perjalanan siang itu.

Bus dengan tinggi 4,1 meter, panjang 13,5 meter, dan lebar 2,5 meter ini dihiasi dengan sejumlah ikon Jakarta, antara lain Tugu Monas, Tugu Selamat Datang, Tugu Pancoran, Stasiun Kota, dan gambar pusat perbelanjaan. Dengan spesifikasi itu, tidak semua jalanan di Jakarta bisa dilewati.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Interior bus tingkat wisata saat diperkenalkan kepada masyarakat di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2014). Pemprov DKI Jakarta mendatangkan lima bus tingkat dari China untuk meningkatkan pariwisata, yang akan mulai dioperasikan awal Februari.
Adapun fasilitas di dalam bus tersedia enam kamera pemantau, jaringan internet, televisi, global positioning system (GPS), dan penyejuk ruangan.

Pemandu

Sebagai bus wisata, keberadaan pemandu wisata sangat penting. Merekalah yang membantu memaknai perjalanan wisatawan dari bus tingkat. DKI akan menyediakan tiga pemandu di setiap bus. Namun, London punya cara lain, di setiap bangku bus double decker merah disediakan perangkat elektronik yang dapat dimanfaatkan penumpang bus. Perangkat ini secara otomatis menjelaskan setiap fase perjalanan, lengkap dengan ikon-ikon yang dilewati.

Menurut rencana, bus ini akan melewati Bundaran HI-Medan Merdeka Barat-Harmoni-Juanda-Gedung Kesenian Jakarta-Gereja Katedral-Masjid Istiqlal-Juanda-Medan Merdeka Utara-Istana Negara-Balai Kota-MH Thamrin-Bundaran HI.

Berikutnya Pemprov DKI Jakarta akan menambah rute yang menghubungkan tempat tujuan wisata di Jakarta. Jumlah bus pun akan ditambah, targetnya menjadi 50 unit sampai akhir tahun ini.

Selain sukacita, banyak harapan yang disampaikan masyarakat. Andini (26), warga Jakarta, meminta agar ada kepastian mengenai layanan bus. ”Jika memang gratis, bagaimana cara kami mengakses bus itu,” kata Andini.

Andini kagum dengan desain bus yang menarik. Siang itu, dia mengabadikan diri di depan bus tingkat yang diparkir di Lapangan Monas. ”Bus ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai malah menambah kepadatan lalu lintas Jakarta,” kata ibu satu anak itu.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Bus tingkat wisata melintas di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, untuk diperkenalkan kepada masyarakat, Kamis (16/1/2014). Pemprov DKI Jakarta mendatangkan lima bus tingkat dari China untuk meningkatkan pariwisata, yang akan mulai dioperasikan awal Februari.
Sementara Adi (42), pekerja di kawasan Senayan, menanyakan kepastian jadwal keberangkatan bus. Jika untuk mengurai kemacetan, harus ada kepastian jadwal kedatangan. Dia tidak yakin dengan jumlah yang terbatas dan kondisi lalu lintas Jakarta yang padat, jadwal kedatangan bisa dipastikan dan berlangsung cepat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman memastikan bus itu gratis. Namun, Dinas Pariwisata menyiapkan model pemanfaatan bus itu, salah satunya bekerja sama dengan pihak perhotelan di Jakarta.

Dia berharap, seiring beroperasinya bus tingkat itu, kedatangan turis ke Ibu Kota semakin bertambah sehingga dapat menggerakkan perekonomian kota. Keinginan itu bukan mustahil. Namun, butuh dukungan banyak pihak, termasuk pihak swasta. Warga menunggu bus dioperasikan setelah Pemprov DKI menyelesaikan syarat administratif kelaikan kendaraan itu. (Andy Riza Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com