Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Muslim, Potensi Besar yang Belum Digarap Serius

Kompas.com - 18/02/2014, 15:04 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS — Pasar wisatawan Muslim, yang dikenal dengan sebutan wisata syariah, ternyata memiliki potensi luar biasa. Data Pusat Riset Pew, Amerika Serikat, tahun 2011, menyebutkan, pengeluaran wisata global warga Muslim mencapai 126 miliar dollar AS atau hampir dua kali lipat pengeluaran turis China yang hanya 65 miliar dollar AS. Sayangnya, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dunia, Indonesia belum serius menggarap pasar tersebut.

”Ini (wisata Muslim) merupakan pasar yang sangat besar dan potensinya sangat riil,” ujar Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, dalam Seminar Bersama Indonesia-Malaysia Membahas Turis Islam (Joint Seminar on Islamic Tourism) pertama yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (17/2/2014), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Syahnan Rangkuti.

Pada kesempatan sama, Menteri Pariwisata Malaysia Mohamed Nazri mengatakan, pengeluaran turis Muslim pada tahun 2018 diperkirakan 181 miliar dollar AS. Angka itu di luar pengeluaran untuk kegiatan ibadah umrah dan haji.

Malaysia tampak lebih serius menggarap pasar itu. Faktanya, negara tetangga itu sudah menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan Muslim dunia. Menurut, Nazri, sampai September 2013, pihaknya sudah menerima kunjungan 4,3 juta wisatawan Muslim atau 23,12 persen total kedatangan.

Tahun 2014, Malaysia menargetkan kedatangan 6 juta wisatawan Muslim. Data Kementerian Pariwisata Indonesia, wisatawan Muslim yang masuk ke Tanah Air tahun 2013 mencapai 18 persen dari total 8,8 juta wisatawan atau berkisar 1,6 juta orang.

Indonesia, menurut Syamsul Lussa, Penasihat Senior Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, sebenarnya memiliki peluang sangat besar menambah wisatawan Muslim. Selain memiliki 88 persen penduduk Islam, Indonesia memiliki 600.000 masjid yang di antaranya memiliki kisah-kisah menarik dan unik. Indonesia juga memiliki keindahan alam luar biasa serta adat istiadat dan etnik yang dapat dijual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com