Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2014, 14:23 WIB
SATU dari dua wisatawan asal Jepang yang hilang saat menyelam di perairan Bali ditemukan tewas di sekitar perairan Sakenan, Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Selasa (18/2/2014) petang. Satu lagi korban hilang masih dicari. Adapun lima wisatawan lain ditemukan selamat, Senin (17/2/2014), di sekitar Manta Point, 20 kilometer lebih dari titik penyelaman terakhir di Mangrove Sakenan Point.

Para penyelam rekreasi yang semuanya perempuan itu memiliki catatan selam lebih dari 50 kali. Bahkan, dua di antaranya mengantongi sertifikasi selam master dan instruktur.

Bagaimana mereka yang telah berpengalaman mengalami kecelakaan? Ada beberapa faktor yang bisa memicu. Pertama, kondisi cuaca sangat mudah berubah. Kedua, ketidakakuratan perhitungan waktu dan lokasi penyelaman.

Ketika memilih lokasi penyelaman yang sudah terkenal akan kekuatan arusnya, perhitungan menjadi modal kesuksesan penyelaman. Perairan laut Nusa Penida, tempat para turis Jepang menyelam, dikenal arusnya mudah berubah-ubah.

Therresia Gerungan Soetamanggala, pengelola operator selam lokal Octopus Dive di Nusa Lembongan (satu dari tiga pulau penyusun Nusa Penida), mengatakan, karakter perairan setempat yang berarus, membuat operator setempat hanya memiliki 4-6 jam waktu terbaik bagi tamu untuk menyelam.

”Dengan rentang waktu itu, sukar untuk membuat dive ke-3,” kata Therresia yang sering disapa Teh Thea.

Saat kejadian, Jumat (14/2/2014), tujuh wisatawan Jepang itu mengunjungi tiga lokasi selam. Pertama di Manta Point (Manta Secret) kemudian ke Crystal Bay dan terakhir di Mangrove Sakenan Point.

Hari itu dilaporkan ada arus kencang dan turun hujan deras. Berdasarkan data pelayaran BMKG, tinggi gelombang setempat lebih dari 1,5 meter.

Mereka turun ke bawah air dari kapal sewaan Ocean Express sekitar pukul 13.00. Namun, hingga berjam-jam berlalu, operator kapal Agus Tinus dan Gede Sukadana tak menemukan jejak gelembung para penyelam.

Arus bawah laut

Jika membaca grafik pasang-surut (tide chart ) dari www.indosurf.com.au hari itu adalah hari pertama sebelum bulan purnama. Pada pukul 13.00 ke 14.00 tinggi air pasang 1,62 meter, 1,30 meter, dan terus turun hingga 0,78 meter.

Perbedaan ketinggian pasang ini menjadikan perairan berarus. Pilihan satu-satunya untuk menyelam saat itu adalah menggunakan teknik penyelaman arus (drift dive).

Pimpinan penyelaman, tingkat instruktur, minimal master, harus bisa menentukan lokasi entry dan lokasi keluar yang disampaikan kepada penyelam lain juga bagi operator kapal.

Jika tak terencana, bisa-bisa penyelam dari Mangrove Sakenan Point terseret arus hingga Blue Corner Point yang berjarak sekitar 4 kilometer. Hal ini mengingat ujung Mangrove Sakenan adalah pintu Blue Corner.

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO Penyelam menikmati ekosistem bawah laut di bangkai kapal perang USS Liberty yang karam dihantam torpedo Jepang di perairan Tulamben, Karangasem, Bali, Sabtu (5/10/2013).
Di Nusa Penida, Blue Corner lebih terkenal dengan julukan ”Jurassic Park”. Ini karena arusnya yang sulit diprediksi dan konturnya seperti lembah dan tebing lengkap dengan pemandangan ikan besar, seperti tuna, bullray, stingray, eagle ray, manta ray, dan hiu.

Menurut Josaphat Sri Sumantyo, Guru Besar Universitas Chiba, Jepang, kepada Tribunnews.com, analisis synthetic aperture radar (SAR) menunjukkan terdapat arus bawah laut di Nusa Penida. Arus ini terjadi karena terdapat perubahan permukaan laut di Laut Jawa dan Samudra India. Pada musim tertentu mengalir ke selatan dan musim lainnya ke utara.

Kondisi alam seperti ini biasanya terbaca dengan baik oleh penyelam lokal. Karena itu, sebaiknya memanfaatkan pendampingan penyelam lokal yang mumpuni dan mengerti karakter arus dan perairan setempat. Ini membuat penyelaman rekreasi menjadi menyenangkan dan terhindar dari musibah. (ICH)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

Travel Update
Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Jalan Jalan
Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Travel Update
Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Jalan Jalan
Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Travel Update
Tren 'Revenge Travel' Turun Drastis pada 2024

Tren "Revenge Travel" Turun Drastis pada 2024

Travel Update
5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

Hotel Story
6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

Jalan Jalan
Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Jalan Jalan
Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Travel Update
Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

Travel Update
6 Tips Tidur di Pesawat Jarak Jauh, Pastikan Nyaman dan Nyenyak

6 Tips Tidur di Pesawat Jarak Jauh, Pastikan Nyaman dan Nyenyak

Travel Tips
Wisatawan Bisa Main Kano di Kali Sipon Tangerang Setiap Akhir Pekan

Wisatawan Bisa Main Kano di Kali Sipon Tangerang Setiap Akhir Pekan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com