Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersemi Kembali di Mekarsari

Kompas.com - 22/02/2014, 14:18 WIB
POHON-pohon buah dan bunga ibarat bersemi kembali di Taman Buah Mekarsari, Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, Kabupaten Bogor, yang beroperasi kembali pada Sabtu (15/2/2014). Taman yang menyimpan banyak koleksi buah ini baru selesai diperbaiki dan disempurnakan.

Pengelola Taman Buah Mekarsari, PT Mekar Unggul Sari, menutup kawasan wisata ini sejak 5 Agustus 2013. Penutupan itu untuk perbaikan dan penyempurnaan prasarana dan sarana, peremajaan tanaman koleksi, dan pembangunan wahana baru. Namun, semua kegiatan itu belum selesai.

Belum ada wahana baru yang bisa dinikmati. Bahkan, paket kegiatan kemah keluarga (family camp), tur tanam padi (paddy village tour), keliling kebun
(green land tour), dan jelajah tanam (smart cultivation) belum ditawarkan kembali.

Kendala yang dihadapi pengelola dan pengunjung pun belum berubah. Meskipun berada hanya 20 kilometer dari simpang susun Cawang di Ibu Kota, Mekarsari cukup sulit dijangkau. Jalan Raya Cileungsi-Jonggol kurang lebar, rusak, dan macet. Kemacetan sering menggila di jalur tersebut, apalagi pada akhir pekan dan hari libur saat warga ramai mengunjungi obyek wisata.

Jika tidak ada perbaikan dan rekayasa agar lalu lintas lancar, jalur ini sangat tidak nyaman untuk dilalui peminat Mekarsari.

Namun, kalau sudah tiba di Mekarsari, tampaknya lara itu akan terobati. Saat ini, sejumlah varietas tanaman sedang berbuah dan siap dipanen. Yang bisa dipetik, dibeli, dan dinikmati di lokasi atau di rumah antara lain durian jenis elai, mas, dan matahari. Ada juga nangka-cempedak atau nangkadak, salak jenis arnis, melon jenis golden dan glamor, belimbing, kelengkeng, rambutan, kepel, aki, srikaya, dan sirsak.

Di kebun belimbing, kios penjualan buah hasil panen dipercantik. Toilet dan tempat cuci tangan pun baru. Kondisi serupa terjadi di kebun salak dan kebun melon.

Sejumlah varietas tanaman buah sudah selesai diremajakan. Tanaman dipangkas kemudian sambung pucuk. Cara ini akan memaksimalkan hasil panen. Tidak ada tanaman yang dicabut dan dibuang kecuali untuk jenis melon.

Sejumlah perubahan fisik sudah selesai. Ada penanda lanskap bertuliskan Mekarsari dan berlatar warna pelangi di dekat gerbang masuk baru yang terintegrasi dengan Water Kingdom di sampingnya.

Kawasan parkir yang dulu tanah berumput sudah menjadi lapangan konblok dengan penanda garis dan rambu tempat parkir bus dan truk, mobil, atau sepeda motor. Tidak perlu lagi khawatir becek dan berlumpur ketika turun dari kendaraan dan naik kendaraan jika hujan turun.

Perombakan dan pembangunan gedung pusat informasi sudah selesai. Di sampingnya, warung atau stan yang dulu bangunan semipermanen berganti rumah beton yang masing-masing berbentuk durian, nanas, pir, jeruk, dan anggur.

Sistem tiket berubah dari manual ke elektronik. Untuk masuk Mekarsari, pengunjung dikenai biaya Rp 25.000. Biaya itu terdiri dari Rp 15.000 untuk masuk kawasan dan Rp 10.000 untuk gelang RFID. Di dalam gelang, saldo masih nol tetapi bisa ditambah untuk pembayaran masuk wahana, bahkan berbelanja selama di lokasi. Dengan sistem elektronik, pengunjung tidak terbebani selalu mengantre membeli karcis untuk menikmati setiap wahana.

Gelang dari karet dan berkomponen komputer itu bisa dibawa pulang untuk dipakai kembali saat kedatangan selanjutnya. Jika tidak ingin membawa pulang gelang, pengunjung bisa memberikan kepada pengelola sekaligus mengambil uang senilai saldo tersisa.

Nostalgia

Yang pernah ke Mekarsari mungkin tidak lupa dengan pelbagai wahana yang ada dan pernah dinikmati. Pengelola menjanjikan segera membangun wahana baru, yakni hutan misteri, rumah semut, dan kampung sawah. Untuk itu, jika datang di saat-saat sekarang, pengunjung masih bisa bernostalgia dengan wahana dan paket wisata yang ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com