Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Cincin yang Mulai Terlupakan

Kompas.com - 27/02/2014, 07:57 WIB
Nicky Aulia Widadio

Penulis

KOMPAS.com - Namanya ali agrem. Wisatawan yang berkunjung ke Bandung, Jawa Barat, mungkin tidak banyak yang tahu megenai makanan tradisional khas Sunda ini. Bentuknya menyerupai donat, dengan bolongan kecil di tengahnya. Rasanya manis meski tidak menggunakan topping. Konon, ali agrem merupakan nenek moyangnya donat, sehingga disebut sebagai donat khas nusantara.

Di salah satu sudut di Braga Culinary Night (BCN), terdapat sebuah booth makanan yang menjual ali agrem. Sang pedagang tampak sibuk menggoreng adonan ali agrem untuk disuguhkan kepada pembeli. Ali agrem tenyata cukup menarik pengunjung BCN pada malam itu.

Ali agrem terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah dan sedikit gula putih. Adonan diaduk tanpa menggunakan air. Kemudian adonan digoreng hingga berwarna keemasan. Jadilah ali agrem hangat yang siap dinikmati.

Ali berarti cincin, sesuai dengan bentuknya yang menyerupai cincin. Makanan ini biasanya hadir dalam acara pernikahan. "Cincin melambangkan keabadian. Makanya ali agrem sebagai kue cincin biasanya disajikan di pesta pernikahan," ujar seorang pedagang ali agrem di BCN.

Sayangnya, ali agrem kini mulai sulit ditemui di daerah perkotaan Bandung. Pamornya kalah dengan makanan-makanan lain yang lebih modern. "Di Bandung sudah susah ditemui. Paling hanya ada di Lembang dan Ujung Berung," tambahnya.

Beruntung, Kota Bandung kini memiliki festival kuliner yang diselenggarakan setiap dua kali seminggu. Ini menjadi kesempatan bagi pedagang ali agrem untuk menghadirkan kembali makanan tradisional Sunda yang satu ini.

"Senang sekali ada festival ini, sejalan dengan cita-cita saya. Saya ingin makanan tradisional Sunda seperti ali agrem kembali muncul," ceritanya.

Sungguh disayangkan, rasa manis ali agrem ternyata tidak semanis nasibnya kini. Padahal, ali agrem merupakan teman yang cocok untuk menikmati dinginnya udara Kota Bandung ditambah dengan secangkir teh tawar panas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com