Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kembali Hadir di ITB Berlin 2014

Kompas.com - 05/03/2014, 17:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini Indonesia kembali akan turut serta dalam pameran dan bursa pariwisata prestisius dunia, yaitu ITB Berlin 2014 (Internationale Tourismus-Börse Berlin). Perhelatan tersebut akan berlangsung pada 5-9 Maret di Berlin, Jerman. Indonesia hadir dengan mengusung tagline baru Wonderful Indonesia yaitu Jantung Keindahan Dunia (Heart of World’s Wonders).

Setidaknya 87 peserta yang bergerak dalam dunia industri perjalanan dan pariwisata akan ikut serta dalam acara ini, antara lain seperti dari maskapai penerbangan, hotel, dan dinas pariwisata provinsi. Dalam pameran ini Indonesia akan  menempati tempat seluas 410 meter persegi di Hall 26A/Pavilion 120 dan 235.

BARRY KUSUMA Suku Dayak
Perwakilan dari industri perjalanan dan wisata Indonesia tidak hanya siap untuk mempromosikan dan menjual paket wisata ke berbagai operator perjalanan dunia tetapi juga akan menyajikan pertunjukan budaya di Hall 26A – 235. Pengunjung juga akan diundang untuk menikmati pilihan kopi aromatik Nusantara, mencicipi sajian serta presentasi kuliner khas Indonesia, juga bersantai sambil menikmati pijatan spa.

Jantung Keajaiban Dunia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu menjelaskan, mengapa Indonesia adalah Jantung Keindahan Dunia? Tidak lain karena wisatawan akan menemukan banyak keajaiban yang tak terhitung jumlahnya di Indonesia.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). Pulau Rinca merupakan salah satu habitat reptil purba Komodo. Berdasarkan data pada 2010 di pulau ini sendiri terdapat 1.336 ekor Komodo, sedangkan 1.288 ekor di Pulau Komodo, 86 di Pulau Nusa Kode, dan 83 di Pulau Gili Motang.
Indonesia merupakan lokasi untuk 8 situs Warisan Dunia UNESCO, habitat biodiversity terbesar kedua di dunia, Candi Buddha terbesar di dunia (Candi Borobudur), dan memiliki alam yang luar biasa termasuk binatang prasejarah Komodo dan kehidupan bawah laut mengagumkan di Raja Ampat dan Wakatobi yang spektakuler.

Indonesia juga menawarkan keindahan berbagai kain Nusantara dan warisan kuliner yang lezat, tradisi hidup yang menarik di desa tradisional, kapal layar tradisional phinisi, serta berbagai macam produk herbal yang masih digunakan hingga hari ini baik untuk kebugaran maupun kecantikan.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Candi Borobudur
Tentu saja keajaiban sejati Indonesia juga terletak pada masyarakatnya yang hidup dengan budaya dan tradisi yang berbeda-beda secara harmonis. Keselarasan hidup dengan alam juga tertanam di hati masyarakat Indonesia di mana telah menginspirasi untuk menciptakan keajaiban budaya yang diakui oleh dunia. Tradisi kuno mereka juga didasarkan pada kearifan lokal yang keberlanjutan.

Kunjungan Wisatawan Tumbuh Positif

Tercatat kunjungan wisatawan asing ke Indonesia di tahun 2013 mencapai 8,8 juta, meningkat hingga 9,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan rata-rata dunia sebesar 5 persen per tahun. Kontribusi pariwisata terhadap PDB Indonesia mencapai 3,8 persen dari total PDB Nasional.

ARSIP KOMPAS TV Ramon Y Tungka di Raja Ampat, Papua.
Sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, dampak terbesar sektor pariwisata di tahun 2013 adalah lapangan kerja bertambah untuk 10,18 juta orang atau 8,89 persen dari total angkatan kerja nasional, yang berarti bahwa 1 dari 10 tenaga kerja produktif bekerja di sektor pariwisata.

"Dengan angka-angka positif ini, kami optimis bahwa target sebesar 9,5 juta untuk kunjungan internasional di tahun 2014 akan tercapai,” kata Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com