Memang, berada di kota lama Qingdao seolah membawa kita terbang sejenak ke Eropa. Bangunan-bangunan di kota bekas jajahan Jerman itu umumnya berlantai dua dengan serambi yang menjorok ke luar pada lantai atasnya. Ditambah lagi atap bangunan berwarna terakota khas Eropa yang mempertegas jejak-jejak penjajahan Jerman di kota tersebut.
Pemandu wisata kami, Ngawawi, mengatakan, Jerman menjajah Kota Qingdao selama kurang lebih 14 tahun sejak 1894. Selama masa itu, Jerman mendirikan bangunan-bangunan khas negaranya di Qingdao. "Jerman waktu menduduki Provinsi Shandong, dari 1894, mereka sudah datang ya. Mereka 14 tahun di sini, kemudian Jerman ke luar, masuk lah Jepang," tuturnya.
Di Qingdao, lanjut Ngawawi, Jerman meninggalkan jejak yang baik. Selama menjajah, mereka membangun saluran pembuangan air dengan baik sehingga kini Qingdao terhindar dari banjir. Majunya teknologi di Kota Qingdao pun tidak terlepas dari campur tangan Jerman.
Hanya saja, ada satu hal yang tidak dipertimbangkan Jerman ketika membangun Qingdao. Ruas-ruas jalan di kota lama Qingdao terasa sempit jika mengingat hampir semua keluarga di Qingdao kini memiliki mobil pribadi. "Jalanannya sempit. Mungkin dulu Jerman tidak menyangka orang China bisa beli mobil sendiri," ujar Ngawawi.
Katedral dan Pabrik Bir
Salah satu bangunan peninggalan Jerman di kota lama Qingdao yang patut Anda kunjungi adalah Gereja Katedral kuno yang berada di sudut Jalan Zhejiang Lu. Gereja yang dibangun 1932-1934 itu mampu menampung sekitar 1.000 jemaat.
Tampak dua menara tinggi menjulang di kiri kanan bangunan gereja. Lapangan luas yang mengelilingi gereja menjadi tempat bagi pengunjung melakukan aktivitas masing-masing siang itu. Ada yang berfoto, ada juga yang bermain dengan anjing mereka meskipun di depan gereja terpasang papan larangan membawa anjing ke kawasan tersebut.
Jika Anda ingin berkunjung ke Qingdao sekitar awal Maret, siapkanlah pakaian ala musim dingin karena di kota itu suhu udara masih terasa begitu dingin.
Peninggalan Jerman lainnya yang patut dikunjungi adalah pabrik bir buatan Jerman. Menurut Ngawawi, pabrik bir ini usianya sudah seribuan tahun. Qingdao memang terkenal sebagai daerah penghasil bir. Setiap tahun diselenggarakan lomba minum bir tingkat dunia di kota ini.
Kota Pantai
Menurut Ngawawi, wilayah Kota Qindao terbagi menjadi dua, yakni kota lama dan kota baru. Bangunan khas Eropa peninggalan Jerman bisa Anda temukan di bagian kota lama. Sedangkan di wilayah kota baru, Anda akan menemukan pabrik-pabrik dan gedung-gedung modern yang menjulang tinggi.
Di kawasan pantai, Anda dapat mengunjungi mini Qingdao dan Zhan Qiao Pier yang merupakan pagoda di tengah laut. Dengan adanya pantai, bangunan khas Eropa, serta lingkungannya yang masih hijau, banyak yang menggambarkan Qingdao dengan kalimat "red tiles, green trees, blue sky, and blue sea" atau atap merah, pohon hijau, langit biru, dan laut biru. Enggak percaya? Coba saja datangi Kota Qingdao jika Anda berkunjung ke China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.